Jakarta
“Beyond Help” : Pandemi Covid-19 Di Tanah Air

Catatan : Ilham BintangS
SuaraBorneo.com – Kita kini sudah merasakan pengalaman sama dan merata. Setiap pagi buka Grup Whats Apps (WA) — komunitas apapun–hanya berita duka yang dominan. Tentang tokoh publik, kawan, tetangga, sahabat, bahkan keluarga terdekat yang wafat. Sekurangnya, pemberitahuan terpapar virus Covid19 sekeluarga, atau satu rumah. Dan, tidak bisa ditampung di RS, dan tidak bisa mendapatkan obat-obatan. Vaksin saja pun harus bayar kepada BUMN, kalau ingin cepat.
Pengeras suara di komplek sudah sebulan aktif mengumumkan berita duka. Tiap waktu. Semua itu telah terkonfirmasi dalam update data harian Satgas Covid 19 yang diumumkan ke publik.
Dua hari berturut-turut, Senin – Selasa (12-13 Juli) ini saja, data penyebaran virus Covid19 di Tanah Air menembus angka 40 ribu kasus positif dengan kematian yang juga tinggi. Hari Selasa (13/7) malah sebanyak 47.899 jiwa yang terpapar. Mengantarkan Indonesia dua hari ini menempati posisi tertinggi di dunia. Lihat juga grafis beberapa lembaga dan instansi, yang memperlihatkan kenaikan itu seperti peluru kendali yang melesat di sisi paling kanan grafik..
Itulah tampaknya dampak paling nyata dari penyebaran virus Covid19 dari berbagai varian baru seperti yang dikemukakan parah ahli. Juga yang “diteriskkan” oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Peringatan itu jelas pesannya : agar pemerintah pusat mengendalikannya tidak dengan dengan cara-cara biasa.
Begitu saja pun (rekor tertinggi dunia) bukanlah angka real di Tanah Air. Dari 100 % testing yang menghasilkan jumlah positif itu, 50 % nya testing di DKI. Sisa hasil testing diperoleh dari 33 provinsi yang jumlah penduduknya sekitar 250 juta jiwa.
Mudah- mudahan angka itu bisa ditekan oleh PPKM Darurat yang datanya baru akan kita lihat 17 Juli. Memang benar data-data dua minggu terakhir di Indonesia termasuk yang memecahkan rekor dunia, adalah perolehan sebelum PPKM Darurat yang dimulai 3 Juli lalu.
*Kelemahan PPKM Darurat*
Penetapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) Darurat yang diberlakukan di Jawa – Bali, 3-20 Juli masih mengandung banyak kelemahan.
Kita tahu perekonomian Indonesia secara Nasional lebih banyak digerakkan oleh sektor informal. Pelaku sektor ini banyak yang berkegiatan sehari -hari hanya untuk merebut hidupnya hanya untuk hari itu saja. Pelaku ini tanpa kantor, lebih banyak bergerak di jalanan.
Miris mengikuti laporan pers yang memperlihatkan, selama PPKM Darurat sektor inilah yang sering secara frontal berhadapah dengan aparat keamanan di berbagai kota. Dari penampakan beberapa video di lokasi kejadian, pedagang kaki lima itulah yang paling menderita : lapak dan gardu atau kiosnya diobrak- abrik petugas tanpa ampun. Sehari-hari golongan pekerja sektor informal ini juga yang mendominasi antrean dan kerumunan di berbagai ruas jalan masuk kota -kota besar. Petugas mencegat mereka yang kebanyakan tidak bisa menunjukkan surat keterangan kerja dari kantor.
Sekedar mengingatkan, definisi pekerja informal menurut Badan Pusat Statistik (BPS) meliputi: (1) berusaha sendiri, (2) berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, (3) pekerja bebas di pertanian, (4) pekerja bebas di non pertanian, dan (5) pekerja keluarga/tak dibayar.
BPS mencatat tahun 2020 jumlah golongan pekerja informal itu mencapai 74,04 (56,50 persen) dari jumlah angkatan kerja 137,91 juta.
Sewajarnya pemerintah memberikan perhatian dengan membiayai kebutuhan pokok masyarakat golongan pekerja sektor informal itu selama masa PPKM Darurat. Sesuai dengan amanah Pasal 55 ayat 1 UU No 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan. Bunyi Ayat 1 Pasal 55 itu : “Selama masa karantina wilayah, kebutuhan hidup dasar orang dan makanan ternak yang berada di wilayah karantina menjadi tanggung jawab pemerintah pusat”.
Dalam banyak aturan yang diterbitkan pemerintah dalam rangka penanganan pandemi, hanpir kita tidak temukan UU no 6/2018 menjadi dasar pertimbangan. Padahal, itulah UU terbaru mengenai kekarantinaan yang ditandatangani Presiden Jokowi.
Malah, Ketua BNPB / Satgas Covid 19, Jendral Doni Monardo pernah mengusulkan merevisi Pasal 55 UU itu dengan alasan sulit diaplikasikan. ( CNN Indonesia, 18/12/20).
Padahal, pemerintah mau pakai nama atau merek apapun untuk pengendalian pandemi, PSBB, PPKM Mikro, PPKM Pengentalan, dan terbaru PPKM Darurat, tetap substansinya pada pembatasan kegiatan masyarakat. Itu memang menjadi hak pemerintah sesuai pasal 14 Ayat 1 : ” Dalam keadaan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang meresahkan dunia, Pemerintah Pusat dapat menetapkan Karantina Wilayah di Pintu Masuk”.
Dan, oleh sebab itu menjadi kewajiban pemerintah pula untuk mengaplikasikan Pasal 1 Ayat 1 UU yang sama. Apalagi, Presiden Jokowi sendiri merasa iba terhadao kesulitan masyarakat untuk mencari nafkah di masa PPKM Darurat, seperti dikutip Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Selasa (13/7). Kebetulan yang mengomandoi PPKM Darurat Jawa -Bali adalah Luhut Binsar Panjaitan juga. Ayo! Tunggu apalagi. Jangan dibalik lagi. Lantaran Presiden iba pada kehidupan rakyat kecil, lalu buru-buru melonggarkan lagi PPKM yang sudah ketat. Itu jelas akan semakin membawa Indonesia menjadi negara “beyond help” dalam penanganan Covid-19. Yang dalam terjemahan orang Betawi : Kagak ketulungan! (*/ad)
Bagikan keJakarta
Tiba-tiba Gardu Meledak, Warga Kp Bermis Muara Angke Panik

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Warga masyarakat Kp. Bermis Raya, Muara Angke, dikagetkan dengan adanya ledakan sebuah gardu yang berada di Jalan Bermis Raya, depan SDN 03 samping Puskesmas Pluit, Jakarta Utara.
Menurut informasi warga setempat, sekitar pukul 17.26 WIB pertama kali gardu terlihat mengeluarkan percikan api kecil sekitar 5 sampai 7 kali kemudian meledak.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa, dengan dibantu sekitar 10 mobil pemadam kebakaran,” ujar warga setempat, Selasa (28/11/2023) sore.
“Kiranya ini dapat menjadi perhatian khusus bagi instansi terkait, untuk lebih memperhatikan daya tampung gardu tersebut,” pungkasnya. (ajoy/azis)
Bagikan keJakarta
Komunitas Ojol Seroja Himbau Waspadai Berita Hoax Dalam Pemilu 2024

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Komunitas driver Ojek Online (Ojol) yang tergabung dalam Serikat Ojol Indonesia (SEROJA) siap mendukung terselenggaranya Pemilu 2024 yang aman dan damai.
“Menjelang Pemilu 2024 Besar harapan kami pesta demokrasi lima tahunan dapat berjalan aman, damai dan lancar, menciptakan pemilu yang damai merupakan tanggung jawab kita semua termasuk para driver ojol, tentunya akan terjadi perbedaan pendapat dan pilihan. Namun perbedaan ini jangan dijadikan perpecahan.” kata Ketua Umum Serikat Ojol Indonesia (SEROJA) Andi Krisyanto saat jumpa pers dengan awak media di Basecamp Seroja Jl. Pembangunan III No.11, RT.6/RW.2, Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Sabtu, (18/11/2023).
“Setiap orang pastinya mempunyai pendapat dan pilihanya sendiri dalam pemilu nanti, hal itu tentunya wajar karena bagian dari demokrasi. Yang terpenting kita harus tetap menjaga kedamaian dan kerukunan antar sesama menjelang pemilu ini,” terang Andi yang didampingi sejumlah pengurus Seroja dan beberapa pentolan Koalisi Ojol Nasional (KON).
Selain itu komunitas Ojol juga menolak dengan tegas sikap dan perilaku intoleransi, anarkisme dan segala bentuk kekerasan. demi terpeliharanya peradaban dan terciptanya perdamaian. Dengan cara saling menjaga kerukunan dan keharmonisan antar individu maupun kelompok.
Tak hanya itu, Seroja dan komunitas Ojol lainya juga mengimbau masyarakat luas, termasuk para drivel Ojol untuk bersama-sama berkomitmen menjaga situasi kamtibmas yang kondusif, mewaspadai beredarnya berita hoaks seperti Rencana Pemprov DKI Jakarta memungut pajak ojol yang menimbulkan keresahan dikalangan kawan-kawan ojol dan pelaku online shop (olshop), hal itu, Andi meneruskan perlunya diwaspadai dengan selalu melakukan kroscek kebenaran sebuah berita/informasi sebelum membagikan, atau dengan merujuk sumber-sumber informasi yang bisa dipertanggunjawabkan khususnya menjelang dilaksanakan pemilu seperti saat ini.
“Situasi Kamtibmas yang kondusif tersebut sebagai bagian dari jaminan kelancaran transportasi yang manfaatnya akan dirasakan oleh teman-teman driver online dan dapat membantu memulihkan maupun meningkatan perekonomian Nasional” tambah Andi.
“Andi juga berharap kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih nantinya dapat memberikan perhatian lebih kepada para mitra aplikasi transportasi berbasis daring tersebut khususnya mengenai payung hukum bagi mereka sehingga ada kepastian hukum terhadap kesejahteraan driver ojol,” tutupnya. (Azis)
Bagikan keEntertainment
Grand Sahid Jaya Gelar Dinner Malam Tutup Tahun bersama Kla Project

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Setelah meraih kesuksesan dan semua tiket terjual habis pada konser Diva Ruth Sahanaya di pergantian malam Tahun Baru 2022-2023.
GRAND SAHID JAYA kembali hadir merayakan Tahun Baru 2023-2024. Kali ini band legenda KLa Project yang akan menjadi bintang utama perayaan malam Tahun Baru 2023-2024 dengan tema “A Starry Night New Year Concert with KLa Project”.
Momen yang indah dan saling sinergi antara KLa Project dengan GRAND SAHID JAYA (GSJ) ini akan menyatu dalam sebuah gelaran musik yang indah dan elegan. “Magma kolaboratifnya semakin terasa, bersamaan dengan event penting Grand Sahid Jaya menuju perjalanan 50 tahun #RoadTo50Years yang akan berlangsung pada 23 Maret 2024. Sedangkan KLa Project memasuki 35 tahun kariernya,” ujar Venny Artha , General Manager Grand Sahid Jaya .
Lebih jauh Venny mengungkapkan bahwa kredo penyemangat seluruh persona Grand Sahid Jaya saat ini adalah #KamiKembaliLebihBaik . Kami bertekad untuk selalu memberikan pelayanan lebih baik dari waktu ke waktu. Tentunya dengan tidak meninggalkan ciri khas dan pencapaian Grand Sahid Jaya sebagai salah satu hotel klasik dan pionir di Indonesia dan Jakarta khususnya.
HARMONI CAHAYA
Antusiasme acara pergantian tahun ini sudah mulai terasa, karena baru memasuki fase soft promo saja, penjualan tiket sudah mencapai 25 persen. Berbeda dengan tahun lalu, persiapan kami tahun ini bisa dibilang lebih matang, dimana tahun lalu dengan persiapan singkat hanya dalam waktu satu bulan, dan kami termasuk hotel bintang lima pertama yang menggelar konser musik lama & baru . Syukurlah konser Ruth Sahanaya waktu itu lancar dan sukses,” kenang Venny.
Dari KLa Project, sang vokalis Katon Bagaskara merasa bersyukur pula, bahwa rangkaian Konser #HarmoniCahaya , bisa meramaikan acara spesial di malam tahun baru bersama Grand Sahid Jaya ini. “Bertepatan dengan perayaan 35 tahun KLa Project, tentunya ada gigs spesial untuk momen sepesial Old & New,” kata lelaki menawan, pemilik vokal nan merdu ini.
Siapa yang tidak mengenal lagu Yogyakarta , Tak Bisa ke Lain Hati , Tentang Kita, Terpurukku Disini dan hits lainnya yang tak lekang oleh waktu semenjak tahun 1988. Memasuki usia 35 tahun dan kokohnya eksistensi KLa Project menjadi alasan Grand Sahid Jaya menggandeng band dengan tiga personal ini . Seiring berjalannya waktu, KLa Project tetap berkarya dan selalu inovatif, seiring dengan semangat Grand Sahid Jaya yang tetap mempertahankan keasliannya namun terus melakukan adaptasi terhadap tuntutan perubahan jaman.
Tiket untuk event sudah tersedia dalam beberapa kategori. Dengan harga mulai dari Rp 1,700,000/ orang dan sudah bisa diperoleh secara eksklusif dengan memesan melalui nomor 0811-1922-1666 . Para tamu bisa menikmati Gala Dinner sambil mendengarkan sajian musik pengiring dari Home Band. Lebih dari itu, akan tampil Stand Up comedy terkenal Arie Kriting , juga atraksi sensasional dari Bartender dan DJ. “Yang juga spesial akan ada Door Prize berhadiah Mobil ! ungkap Venny yang menunjuk The Organizer by Danurwenda Karya Utama untuk menyelenggarakan konser ini. (Azis)
Bagikan keJakarta
Kepala Pasar Induk Kramat Jati Dukung Stabilitas Ekonomi Indonesia Di Tahun Politik

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Kepala Pasar Induk Kramat Jati, Mardiyanto, memastikan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di wilayah timur Indonesia stabil jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hal ini disampaikan saat meninjau pasokan stok bahan pokok di dalam pasar induk kramat jati, Kamis (16/11).
“Setelah kami pantau, kami lihat bahwa ketersediaan bapok aman. Hal yang paling penting adalah stok aman dan ini menjadi sesuatu yang diperlukan untuk menyambut Natal dan tahun baru serta memasuki massa Tahun Politik” ujar Mardiyanto dalam keterangan resmi.
Mardiyanto Juga menjelaskan bahwa, Pasar Induk Kramat Jati mendukung kebijakan pemerintah dalam menstabilkan harga bahan pokok sehingga issue menipis nya stok pasokan bahan pokok yang di gunakan oleh sebagian para politikus untuk menyerang opini terhadap pemerintah dapat terpatahkan.
Kami juga mengatakan bahwa dengan adanya kebijakan dari pemerintah, sangat berguna dan Psar Induk Kramat Jati selalu implementasikan kebijakan maupun program pemerintah kepada para pedagang Pasar Induk Kramat Jati. Maka dari ini kami selalu mendukung kebijakan Pemerintah.
Menurutnya, meski stok bahan pokok masih aman, namun ada sejumlah bahan-bahan komoditas yang sedikit mengalami kenaikan yang tidak terlalu tinggi jelang Nataru.
Lanjutnya, kenaikan di bahan pokok terjadi pada beras medium, karena secara nasional memang beras medium mengalami naik (azis)
Entertainment
Ayesha Ayyan Kembali Menghiasi Jagat Musik Indonesia, Versi Cover Lagu Klasik Asal Venezuela “Moliendo Café.”

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Ayesha Ayyan kembali menghiasi jagat musik Indonesia dengan karya terbarunya, sebuah Versi cover yang memukau dari lagu klasik asal Venezuela, “Moliendo Café.”
Dalam lagu cover “Moliendo Café.” yang dikelola oleh Elsa Music Production, Ayesha Ayyan memberikan sentuhan eklektik yang membuat lagu ini terasa segar dan berbeda.
“Moliendo Café,” yang berasal dari Venezuela di Amerika Selatan dan pertama kali diciptakan pada tahun 1950-an, dipilih oleh Ayesha Ayyan karena ketenarannya yang telah melintasi batas-batas negara.
“Saya sengaja meng-cover lagu ‘Moliendo Café‘ karena lagu ini memang cukup terkenal di dunia, dan juga sudah banyak dibuat dengan versi yang berbeda,” ujar Ayesha Ayyan
Ayesha Ayyan, yang memulai karir musiknya pada tahun 2009, tidak hanya dikenal sebagai penyanyi namun juga sebagai pencipta lagu. Lagu perdananya bertajuk ‘Yang Terluka,’ yang diciptakan oleh Hendry Elsa dan diaransemen oleh Jimmy Titarsole, menandai awal dari perjalanan karirnya. Dengan lebih dari 50 single yang telah diunggah di kanal YouTube pribadinya, Ayesha Ayyan atau lengkapnya bernama RA. Ayesha Putri Kyra RSE, terus memperkaya dunia musik Indonesia dengan berbagai genre, termasuk pop manis, dangdut remix, country, reggae, dan campur sari.
Yang menjadi istimewa, Ayesha Ayyan bukan hanya seorang penyanyi berbakat, tetapi juga merupakan turunan keenam dari Raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono III, dan cicit dari pahlawan nasional, Pangeran Diponegoro. Sebuah fakta menarik yang memberikan warna keunikan dalam perjalanan musiknya.
Karena itu pula, penyanyi kelahiran Manado 24 Agustus 1980.ini juga pernah mencipta lagu berjudul ‘Pangeran Diponegoro’, yang diakuinya sengaja membuat lagu tersebut akibat diilhami oleh adanya bisikan dari sosok misterius yang menyebut khusus nama pahlawan tanah Jawa tersebut.
Menantikan kolaborasi berikutnya, Ayesha Ayyan sedang menyiapkan rilis lagu terbarunya yang berjudul ‘Ujug Ujug‘ bersama rocker kenamaan Toenk Kenzie. Lagu yang musiknya digarap secara keren oleh Uchie Bagja. Selain itu, dalam cover ‘Moliendo Café,‘ Ayesha Ayyan juga berkolaborasi dengan Toenk Kenzie, yang tidak hanya menjadi gitaris tetapi juga berkontribusi sebagai rapper bersama Ayesha Ayyan.
“Harapannya sih semoga lagu cover Moliendo Café versi Ayesha ini, dapat menghibur sahabat musik tanah air,” pungkas Ayesha Ayyan. (Azis)
Bagikan keEntertainment
PT Pragita Prabawa Pustaka Menandatangani Perjanjian Kerjasama Dengan Koong World Music

JAKARTA, SuaraBorneo.com – PT. PRAGITA PRABAWA PUSTAKA yang mengelola hak cipta komposisi lagu-lagu Koplo dan Ambyar, baru saja berkolaborasi dengan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Koong World Music Korea Selatan.
Penandatanganan dilakukan pada Rabu, 8 November 2023, di Bilangan Casablanca Kuningan, Jakarta Selatan.
Tujuan dari kerjasama ini adalah memperluas eksposur lagu-lagu Koplo dan Ambyar yang dikelola oleh Pragita Prabawa Pustaka agar dapat dipopulerkan di Korea Selatan. Bimas Nurcahya, CEO PT. PRAGITA PRABAWA PUSTAKA, menyampaikan harapannya bahwa kerjasama dengan Koong World Music akan membuka peluang untuk mengenalkan budaya musik Indonesia, khususnya dalam genre Koplo dan Ambyar, ke pasar musik Korea Selatan.
“Budaya musik seharusnya menjadi dua arah, bukan hanya lagu-lagu populer Korea yang dikenal luas di Indonesia. Kami berharap komposisi Koplo dan Ambyar juga bisa mendapatkan perhatian dan penggemar di Korea Selatan,” ujar Bimas Nurcahya.
DJ Son, CEO Koong World Music Korea Selatan, menyambut baik kerjasama ini. Menurutnya, Koong World Music memiliki target untuk mempromosikan dan mendistribusikan musik dari negara-negara dunia ketiga, terutama lagu-lagu Indonesia, kepada pengguna musik di Korea. Dengan adanya perjanjian pengelolaan hak cipta, Koong World Music akan bekerja sama dengan Pragita Prabawa Pustaka dalam mengenalkan musik Indonesia di Korea Selatan.
PRAGITA PRABAWA PUSTAKA bekerja melisensikan hak cipta musik, memantau penggunaan komposisi lagu, mendaftarkan hak cipta lagu, melakukan pengumpulan Royalti (keuntungan) akuntasi, alokasi royalti, pengarsipan adminstrasi dan pemasaran.
Saat ini ada 4630 lagu yang yang dikelola oleh Pragita Prabawa Pustaka, termasuk cipt Happy Asmara, Denny Caknan, Ndarboy dan lain lain, untuk dapat dikolaborasi dengan adaptasi lirik ke bahasa Korea, baik dinyanyikan oleh artis Korea dan Indonesia.
Sementara di bulan September lalu, Koong World Music menjadi platform transaksi musik global pertama yang secara eksklusif merilis album NFT “Love Bye”, tepatnya pada tanggal 25 September 2023 dan menjadi proyek spesial dari Sub Unit Pertama Secret Number.
“Dan kami akan mengumpulkan dan mendistribusikan royalties melalui Collective Management Organization (Lembaga Kolektif manajemen) Korea Selatan. Ini adalah tantangan pertama bagi Koong World Music dalam memperkenalkan musik Indonesia,” jelas DJ Son.
“Kami akan meningkatkan untuk mengamankan Hak Ekonomi lagu lagu Indonesia yang digunakan di Negara Korea Selatan. Kami sangat berharap agar lebih banyak perusahaan music publishing dan rekmanan Suara yang berpartisipasi dalam usaha ini di masa mendatang,” ungkap DJ Son lebih lanjut.
Kerjasama ini juga mencakup penandatanganan perjanjian timbal balik rekaman suara dimasa mendatang yang akan melibatkan beberapa label lain yang dikendalikan oleh Pragita Prabawa Pustaka. (Azis)
Bagikan keEntertainment
Gigi, Radja Dan Vina Tutup Remember November Dengan Gemilang

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Festival Musik Remember November, Hari Kedua, telah berakhir, sekitar pukul 23.00 wib, bersamaan dengan Vina Panduwinata menghilang dibalik panggung megah penuh kilauan cahaya.
“Terima kasih Jakarta, sampai ketemu di Remember November tahun depan,” teriak Mama Ina, dipenghujung penampilannya bersama generasi millenial.
Kolaborasi Mama Ina bersama para penyanyi millenial Novia Bachmid, Electrooby dan Ibeth Estrya, ditutup dengan penampilan yang tak telrupakan, hingga tahun depan, saat Remember November, digelar untuk yang kedua-kalinya.
Berbeda dengan Hari Pertama, Remember November Hari Kedua, cuaca di venue Prakrir Timur Senayan, jauh lebih bersahabat sejak penampilan ‘Gondal Gandul’, ‘Lalahuta’, Aldy Taher and Friends’, dan ‘DMasiv’ feat Aldy Taher, pada sore hari, hingga tengah malam.
“Alhamdulillah saya bisa berbagi kebahagiaan dengan DMasive untuk para penonton,” ungkap Aldy Taher, usai show, dengan sikap yang lebih serius. Ia pun memperkenalkan seluruh personel band yang mendukung penampilannya.
Lepas Magrib, suasana venue semakin dipadati penonton, yang nampak lebih ceria, karena cuaca sangat mendukung. Berbeda dengan hujan deras pada hari sebelumnya.
Panggung megah nampak gagah, dengan kekuatan sound system yang dashyat dari DSS Sound dan tata lampu dari Lemon ID, bergemuruh kencang saat MC Sandy andarusman dan Adit Insomnia, memanggil Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan dan Hendy.
Gigikita, fans GIGI, yang posisinya dibelakang fetsival, merapat kearea festival, saat lagu
Indonesia berkumandang. Berdiri tegak yg tengadah ke langit Jakarta hingga “Hiduplah Indonesia Raya”.
Tanpa basa-basi, GIGI tancap gas dengan nomor ‘Terbang’ ‘Damainya Cinta’, ‘My Facebook’, ‘Yang T’lah Berlalu (Nirwana)’ dan lagu ‘Janji’, dengan beat drumnya yang khas. Penonton diajak lompat-lompat bahagia.
Armand tak henti melepas diksi-diksi GenZ, agar atmosfer musik mereka related dengan penontonnya. Momentumnya pecah, saat ’11 Januari’, dilantunkan dengan syahdu. Paduan suara, hingga akhir lagu.
Terlihat Booth-booth makananan, dikiri-kanan venue, lengang. Yang sedang makan, buru-buru menuju area festival bergabung bersama penonton lainnya, saat King Nassar, tampil memesona dengan “kegenitannya”.
Semua lagu dangdut dilibas habis, meski hanya sampai pada bagian refrain. “Kopi Dangdut’, ‘Pandangan Pertama’, hingga puncaknya saat Nassar melantunkan ‘Seperti Mati Lampu’, lagu ciptaan Pasha Ungu, yang menjadi signature Nassar.
Ditengah lagu, Nassar jeda, sembari manggil Ian Kasela, vokalis ‘Radja’, untuk menuntaskan ‘Seperti Mati Lampu’.
Set panggung berganti konsep. Giliran Radja. Namu Nassar tak beranjak.
“Saya ingin nyanyi lagu kesukaan saya bersama pemiliknya, Radja!!!” teriak Nassar. Lagu ‘Jujur’ pun melambung, disusul kemudian dengan lagu ‘Tulus’, hingga Nassar, pamit undur diri. Ian Kasela, Moldy dan Seno, melanjutkan keriangan festival dengan karya terbaiknya.
“Bawain nggak nih Cinderella? Bawain yaa… Tapi bakal dituntut eggak nih? 20 Milyar loh… Yaa udah, bawain aja,” teriak Ian Kencang, bersamaan dengan intro Cinderella terdengar gesit.
Giliran Sang Burung Camar, Vina Panduwinata.
Penonton masih bertahan, sementara malam semakin larut. Penggemar Mama Ina, kembali merapat ke depan panggung. Lagu ‘Surat Cinta’ menyeruak diantara kuping penonton yang didominasi Generasi Millenial dan GenZ.
“Lagu ini lagu di era saat ibu kalian masih muda. Dan melihat kalian, saya merasa tetap muda,” ungkap Vina, saat mulai menyapa penggemarnya.
Saat musik mengalir, LED menampilkan setiap courtesy lagu-lagu hits milik Vina Panduwinata, baik koleksi acara ‘Aneka Ria Safari’ TVRI, acara stasiun tv swasta maupun video klip lama, koleksi pribadi Vina.
‘Burung Camar’, ‘Didadaku Ada Kamu’, ‘September Ceria’ dan ‘Cinta’, dengan sejumlah hits lainnya.
Vina, tak sendiri. Ia merasa penting untuk melibatkan musisi dan penyanyi lintas generasi. Ada Si Suara Emas Novia ‘Idol’ Bachmid , FI[e]RYX, Ibeth Estrada dan juga Electrooby.
Penonton kembali sing a long, ditengah kolaborasi Vina dan Novia Bachmid, dalam lagu romantis ‘Aku Makin Cinta’. Wajah gembira mereka terdengar dalam kilauan cahaya, guns smoke, guns fire, dari vendor Lemon ID yang memukau selama dua malam berturut-turut.
Kolaborasi mereka menjadi pamungkas yang menjadi bukti bahwa. Festival Musik Remember November, sebagai pertunjukan musik akhir tahun yang tak terlupakan, hingga tahun depan. (Azis)
Bagikan keEntertainment
Meski Hujan Deras, Ribuan Penonton Remember November, Bertahan Demi Changcuters Hingga Sammy Kerispatih

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Sejak pukul 15.00 WIB, penonton Festival Musik ‘Remember November’, mulai memasuki venue di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (04/11/23), hingga puncaknya setelah waktu Magrib. Antrian semakin padat dan mengular.
“Penonton hari pertama Remember November, sangat surprise. Tadinya kami khawatir, karena hujan mulai turun. Tapi ternyata, meski hujan semakin deras, mereka tetap bertahan, hingga menyaksikan seluruh pertunjukan dari sore hingga tengah malam,” ungkap Clyde Laksamana, Promotor, yang merasa bersyukur bahwa pertunjukan hari pertama seluruh penjualan tiket terjual.
Sejak sore, panggung megah dengan kekuatan sound system yang dashyat dari DSS Sound, mulai bergemuruh menghadirkan solois baru; ‘Egi Virgian’, dan band kesukaan GenZ nan keren;’Biru Baru’ dan ‘Sunwich’.
Meski pendatang baru, tapi mereka telah menjadi pembuka yang menghentak panggung festival musik baru, dibanding Soundrenaline, Pestapora atau Sinchrnize.
Juicy Luicy, band R&B ini tampil setelah magrib. Mereka featuring dengan solois Adrian Khalif. Luar biasa. Lagu hits mereka, ‘Aku Cinta Dia yang Cinta Pacarnya’, terasa menyerang hati penggemarnya.
“Maki hujan, makin romantis,” teriak Julia Kaisar, sang vokalis, ditengah semburan angin disertai air hujan, tepat ke wajahnya.
Hujan semakin deras, ketika 5 barudak rock n roll star asal Bandung, The Changcuters, langsung menyodok dengan nomor dinamis ‘Pria Idaman Wanita’.
“Hei… Kalian hebat yaa, masih bertahan padahal hujan deras banget. Berangkat kita? kapten Kibil, Berangkat!” teriak Tria sang vokalis, langsung tancap gas dengan ‘Hijrah ke London’.
Penonton yang membeli tiket online via GOERS, maupun langsung di venue, terus mengalir, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, bersamaan dengan hujan yang semakin deras, membahasi lahan Parkir Timur Senayan.
Booth-booth makananan, dikiri-kanan venue, pun dipadati oleh penonton yang belanja sekaligus berteduh. Termasuk di booth sponsroship, Evo.
Tipe X, muncul kemudian. Nampak mereka terkejut, melihat penonton masih berdiri depan panggung, sambil memakai jas hujan berbahan plastik warna-warni.
“Wah luar biasa, kalian hebat, bisa bertahan di tengah hujan. Saya bangga. Mari kita lanjutkan pestanya,” teriak Tresno Riadi, vokais Tipe X yang rambutnya pun kecipratan air hujan.
Hujan makin deras. Namun Tribun VIP mulai dipenuhi penonton dari kalangan Millenials dan Gen Z. Diantara mereka, ada beberapa nama artis dari dunia film dan musik.
Sepertinya, mereka menunggu Kerispatih. Tepatnya, menunggu Sammy Simorangkir yang selama ini bersolo karier.
Tapi malam ini, Sammy kolaborasi dengan band lamanya. Konsep Remember November, yang mempertemukan kembali musisi yang terpisa, terlihat berhasil, saat menyaksikan Kerispatih bersama Sammy Simorangkir.
“Akhirnya kita bisa nostalgia lagi bersama teman-teman lama di atas sini. Yuuuk, kita nsotalgia bareng,” ucap Sammy Hangat, saat Fandy vokalis Kerispatih saat ini, mendaulatnya tampil. Gemuruh hujan dan penonton semakin membahana bersamaan dengan lagu ‘Tak Lekang Oleh Waktu’.
Kilauan cahaya, guns smoke, guns fire, dari vendor Lemon ID, melengkapi pertunjukan yang masih terus didatangi penonton.
“Luar biasa,” decak kagum Sammy, yang terdengar penonton, usai melantunkan lagu paling romantis ‘Bila Rasaku Ini Rasamu’.
Penonton terus bertahan ditengah hujan. Meski tak lebat, tapi air hujan menjelang tengah malam, cukup membuat kedinginan.
Padahal setelah Kerispatih dan Sammy Simorangkir, hanya tinggal satu performer saja, yaitu ‘Guyon Waton’, band dengan lagu berbahasa Jawa, asal Yogyakarta yang kini semakin terkenal.
Mereka menjadi pamungkas yang menjadi bukti bahwa. Festival Musik Remember November, sebagai pertunjukan musik akhir tahun yang tak terlupakan, hingga tahun depan.
Di tengah pertunjukan, MC Sandy Pas Band dan Adit Insomnia, mengumumkan 5 nama wartawan dari 5 media, sebagai “Penulis Terbaik”, dimana mereka telah membuat artikel berita tentang ‘Remember November’, sebulan sebelum konser berlangsung.
Mereka adalah berasal dari; Kompas (Revi C. Rantung), Detik (Dicky Ardian), Tribunnews (M Yurokha May), Suara Karya (San Walad), dan FEM Indonesia (Musa Sanjaya).
Promotor Clyde Laksamana, mengapresiasi kinerja wartawan dalam membantu mempublikasi Remember November. Dan berharap sukses hari pertama juga terjadi pada pertunjukan hari kedua
Pada Hari Minggu, 5 November, line up-nya antara lain adalah GIGI sebagai line up utama. Lalau, ada band ‘Radja’ yang akan kolaborasi dengan King Nassar. Penasaran?
Konsep kolaborasi juga dilakukan untuk Vina Panduwinata dengan Novia Bachmid, Electrooby dan Ibeth Estrya. Ada pula solois, Lalahuta.
Dan yang pasti, termasuk yang paling dinantikan dihari kedua festival musik tersebut adalah, kolaborasi paling “gila” antara D’Masive dengan Aldy Taher.
Seperti apa penampilan heboh mereka? Sampai ketemu hari ini di, Parkir Timur Senayan Jakarta. (Azis)
Bagikan keJakarta
Lomba Pidato ‘Andai Aku Jadi Presiden’ The President Center Tantang Mahasiswa, Milenial dan Gen-Z untuk Berani Speak Up ‘Indonesia Maju 2024’

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Sebuah tantangan yang sangat menarik. Menjelang Pemilihan Capres dan Cawapres 2024, The President Center (TPC) menantang mahasiswa, para milenial dan Gen-Z di seluruh Indonesia untuk ‘berani speak up’, ‘berani bersuara’, juga ‘berani mengkritik dan memberi solusi’ tentang Indonesia Maju 2024 lewat Lomba Pidato ‘Andai Aku Jadi Presiden’. Demikian disampaikan Presidium The President Center, Eddy Herwani Didied Mahaswara di Jalan Kerinci 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/11/2023).
“Dewasa ini memang nampak fenomena sejumlah kampus membuka ruang sebesar besarnya bagi para Calon Presiden Indonesia 2024. Tapi kami, The President Center justeru mengundang para mahasiswa, para milenial dan Gen-Z untuk mengemukakan ide-idenya, gagasan gagasannya, juga pemikiran-pemikiran kritisnya yang disertai juga solusi, bagi Calon Presiden serta masyarakat dan rakyat Indonesia,” papar Presidium The President Center, Eddy Herwani Didied Mahaswara, dengan didampingi Ferian Nilman, selaku Ketua Panitia Penyelenggara Lomba Pidato “Andai Aku Jadi Presiden”.
Perlu diketahui, “Andai Aku Jadi Presiden”, merupakan inisiasi dari Geong Nurcahyono, salah seorang motivator, yang didukung sepenuhnya oleh The President Center dan juga oleh Ketua MPR RI Dr.H.Bambang Soesatyo, serta sejumlah pakar serta ahli dibidangnya, termasuk diantaranya Prof.Santiago.

Didied Suryatmaja Mahaswara
KETUA PRESIDIUM TPC. (Foto/Ist)
Lomba Pidato ” Andai Aku Jadi Presiden”, sesungguhnya bagian dari bagaimana menjaring pemimpin ideal masa depan sesungguhnya. Hal tersebut berkaca dari pengalaman republik ini dimana pemimpin bangsa kerap tidak dipilih dengan kriteria dan hal yang baik. Belum digembleng dengan aturan serta kompetensi yang menjadi tolok ukurnya.
Oleh karenanya, The President Center menantang mahasiswa, para milenial dan Gen-Z untuk mengeluarkan gagasannya terkait andai dirinya Jadi Presiden sebagai Spirit of Leadership. Dan pidato gagasan terkait “Andai Aku Jadi Presiden” dapat dikirimkan melalui video berdurasi tiga menit, dengan terlebih dahulu mengisi form pendaftarannya (offline atau online, red).
Lomba Gagasan ini berlangsung 10 Oktober – 30 November 2023, final dan grand final diagendakan 5 Desember 2023. “Bilamana peserta belum mencapai target akan dilaksanakan 13 Januari 2024 jelang Pilpres di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jl. H. R. Rasuna Said No. 22 Jakarta Selatan, “ ucap Ferian Nilman, Ketua Panitia Penyelenggara, yang juga aktif di organisasi Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi).
Adapun para juri lomba yang hadir tentunya berasal dari Presidium The President Center. “juga nantinya melibatkan pula Bambang Soesatyo dan para expert di bidang – bidang lewat tema – tema yang dilombakan, “ pungkas Ferian Nilman optimis.
Lomba Orasi Mahasiswa & Alumni dengan tema ‘Andai Aku Jadi Presiden’ oleh The President Center (TPCP) merupakan lembaga independen pusat pemberdayaan kepemimpinan bangsa yang tidak mendukung salah satu bakal Capres. (Azis)
Bagikan ke-
Kalteng2 tahun ago
2 Dekade, Laten Rusuh Berbau Etnis, Makam Korban Tragedi Sampit 2001
-
Kalteng2 tahun ago
Plt Camat Selat, Yaya Setiabudi : Bergerak, Bersinergi Utamakan Pelayanan Masyarakat
-
Videos2 tahun ago
Video Adab dan Hajat Ziarah ke Makam Guru Sekumpul
-
Banjarmasin2 tahun ago
Bank Kalsel Budayakan Olahraga Gelar ‘Bike To Work’
-
Kalteng2 tahun ago
LSM FPR Kapuas Dukung Konvensii ALB Kadin Batal, Munas Otomatis Ditunda
-
Banjarmasin2 tahun ago
Lengkapi Kebutuhan Elektronik Rumah Tangga Anda, Bisa Kredit di Bank Kalsel
-
Kalteng2 tahun ago
UMPR Borong Hibah Kemendikbud Ristek
-
Kalteng2 tahun ago
Rumkit Laksanakan Bakti Sosial Di Panti Asuhan Nurul Sholihin
-
Kalbar2 tahun ago
Djati Perkasa Grup Dan PT Anugerah Santosa Baru Salurkan Bantuan Kepada Warga Terdampar Banjir
-
Entertainment2 tahun ago
Kabar Duka, Neneng Anjarwati Penyanyi Senior Ratu House Music Indonesia Meninggal Dunia