Soal Statuta UI: Pak Jokowi, Please, Jangan Bikin Kegaduhan Baru – SuaraBorneo.com
Connect with us
FILE-MASAK-15

Jakarta

Soal Statuta UI: Pak Jokowi, Please, Jangan Bikin Kegaduhan Baru

Published

on

Catatan : Ilham Bintang

Entah “pesan” apa yang mau disampaikan Presiden Jokowi dengan mengubah Statuta Universitas Indonesia. Tepatnya : “legacy” seperti apa yang hendak diwariskan Pak Jokowi yang tiga tahun lagi akan meninggalkan jabatan Presiden RI pada tahun 2024.
Simaklah ribuan komentar dan meme yang mendominasi ruang publik dua hari ini, merespons Peraturan Pemerintah No 75 Tahun 2021 tentang Statuta Universitas Indonesia. Statuta itu baru saja ditandatangani Jokowi sebagai Presiden RI.

Bulan lalu, Statuta UI sudah jadi persoalan besar. Sudah jadi sorotan publik. Menimbulkan kegaduhan. Ikut menambahi geger meme “Jokowi, The King Of Lip Service” yang disulut Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM-UI).
Peristiwa itu menyingkap, ternyata sudah sekian lama Rektor UI, Prof Ari Kuncoro melanggar Statuta UI karena mengangkangi sekaligus jabatan sebagai Komisaris di Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Padahal, Pasal 35 C PP No 68/ 2013 Tentang Statuta UI,
melarang Rektor dan Wakil Rektor UI merangkap sebagai pejabat pada Badan Usaha Milik Negara / Daerah, dan Swasta. BRI adalah bank BUMN.
Berselang sebulan terbit PP No 75/202I yang mengubah
Pasal 35 C menjadi begini bunyinya : rektor, wakil rektor, sekretaris universitas dan kepala badan universitas dilarang merangkap sebagai direksi pada badan usaha milik negara/daerah maupun swasta. Dengan mengubah kata “komisaris” pada PP lama menjadi ” direksi” pada PP yang baru, selamatlah posisi Ari Kuncoro sebagai Rektor UI sekaligus Komisaris BRI yang bergaji Rp. 1,2 M/ bulan.
Ini tak beda dengan orang yang karena telat bangun Salat Subuh, aturan waktu salat itu pun diubah. Begitu sindir salah satu meme.

Namun, rasanya tak adil jika masyarakat hanya mengutuki habis Sang Rektor sendiri. Apalagi, Ari Kuncoro sih, yaa sudahlah. Tampaknya, memang tidak amanah sejak awal.
Yang soal besar, yang bikin kita menganga, adalah Presiden Jokowi. Yang menandatangani PP No 75/2021 itu.
Kita tentu saja menyesalkan mengapa di tengah keterpurukan bangsa akibat pandemi Presiden malah melahirkan kebijakan kontra produktif. Menciptakan kegaduhan baru di tengah musibah bangsa akibat panndemi Covid19
yang menelan korban lebih 70 ribu rakyat meregang nyawa.

Dengan mengubah Statuta UI sebenarnya sekaligus pengakuan bahwa Rektor UI dan semua yang terlibat urusan itu telah melanggar aturan. Dengan mengubah itu, hanya untuk menolong Ari Kuncoro, Presiden mengacak-acak aturannya sendiri. Ini jelas preseden buruk untuk bangsa. Padahal, mentaati segala peraturan perundang-undangan adalah bagian dari sumpah jabatan Presiden ketika dilantik.
Sebagai bangsa dan warganegara yang baik kita telah mengingatkan dugaan pelanggaran Rektor UI tersebut.

Bulan Juni lalu, saya ikut memberi pandangan melalui tulisan di media berjudul
// Geger Meme ” Jokowi, The King Of Lip Service” Menyeret Juga Ari Kuncoro dan Erick Tohir.
Izin menguti kembali tulisan itu, seutuhnya.
Berikut.

// Peran Erick Tohir//

Geger meme Jokowi, The King Of Lip Service”, menyeret juga nama Rektor Universitas Indonesia, Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, PhD. Praktis sejak kasus meme BEM-UI merebak , Pria kelahiran Jakarta 28 Januari 1962 itu hingga sekarang menjadi sasaran kritik masyarakat luas. Ari dituduh melanggar Peraturan Pemerintah No 68/ 2013 Tentang Statuta Universitas Indonesia. Pasal 35 C PP itu memang melarang Rektor dan Wakil Rektor UI merangkap sebagai pejabat pada Badan Usaha Milik Negara / Daerah, dan Swasta.

Ari Kuncoro menjadi Wakil Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia sejak 18 Februari 2020. Hanya beberapa bulan setelah terpilih sebagai Rektor UI pada tanggal 25 September 2019. Ombudsman Republik Indonesia tegas mengatakan, suami Lana Soelistianingsih (55), Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan, melanggar statuta UI.

Anggota Komisi VI DPR – RI Andre Rosiade dari Partai Gerindra bahkan meminta Ari Kuncoro mundur dari jabatan Wakil Komisaris Utama Bang BRI yang memberinya gaji
Rp.1,2 Miliar/ bulan.

” Ari Kuncoro harus mengundurkan diri dari Komisaris BRI, ” kata Andre.

Namun, sampai hari ini Ari Kuncoro belum sekalipun memberikan tanggapan atas reaksi publik terkait pasal pelanggaran statuta UI.

Kedekatan Ari Kuncoro dengan Jokowi yang diduga menimbulkan conflict of interest dalam mengemban amanah sebagai rektor UI, memang sulit dibantah. Ada jejak digital yang kuat menunjuk itu. Bukan hanya Ari Kuncoro, melainkan istrinya , Lana Soelistianingsih pun memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Sekurangnya, sejak tahun 2014, ketika masih bekerja sebagai Kepala Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana sudah menjadi die hard Jokowi. Pernyataannya sempat menarik perhatian media ketika mengatakan jika Jokowi memenangkan pemilu Presiden 2014 maka nilai tukar (kurs) rupiah akan menguat tajam. Kurs rupiah saat itu bertengger di level 11.792 per dolar AS.

“Gendang” Lana ini masih bisa ditemukan di laman Tempo 24 Februari 2014. Judulnya, ” Jokowi Jadi Presiden, Rupiah Tembus 10 Ribu”. Menurut Lana jika Jokowi diajukan sebagai calon Presiden RI oleh PDI-P, sesuai hasil survey, maka partai berlambang banteng itu pun akan memperoleh 20 % suara legislatif.

” Banyak investor yang menginginkan kestabilan perekonomian. Itu hanya bisa dicapai dengan kestabilan politik. Jika Jokowi dicalonkan dan PDIP meraih suara 20 % suara legislatif, diperkirakan pemilihan presiden hanya akan terjadi satu putaran dan ini menyebabkan akan banyak terjadi arus modal masuk dan rupiah akan menguat,” kata ekonom UI itu.

Jokowi akhirnya memang memenangkan Pilpres 2014. Sukses itu mengantar Lana menempati posisinya sekarang : Kepala Lembaga Penjaminan Simpanan.

Adapun Ari Kuncoro, melenggang ke kursi jabatan komisaris Bank BNI. Berikutnya mengikuti proses mulus menduduki kursi Rektor UI. Menyingkirkan 6 kandidat rektor pada waktu pemilihan oleh Majelis Wali Amanah ( MWA- UI). Enam kandidat yang tersingkir : Prof. Dr Abdul Harris, dr Agustin Kusumayati M. Sc PhD, DR Ir Arissetyanto Nugroho MM IPU CMA, MSS, Prof Bambang Wibawarta SS MA, Prof DR dr Budi Weko MPH SpOG ( K) dan Prof Hikmahanto Juwana, SH, LL M, PhD.

Lawan kuatnya saat pemilihan adalah Prof Budi Weko, dengan mudah ditumbangkan dengan isu dan fitnah pernah membantu aksi 212.
Padahal, teman-teman seprofesinya yang meminta agar dia membantu memantau kalau terjadi gangguan kesehatan dalam acara bermassa besar semacam itu.

Demikian juga dengan nasib calon bagus lainnya, Prof Bambang Wibawarta yang difitnah dekat dengan HTI.

Setelah pemilihan, kandidat Rektor Prof Abdul Harris diangkat menjadi Warek 1 menggantikan Prof Rosari Saleh ( Oca) yang dipecat Ari Kuncoro. Kasus pemecatan Prof Rosari masih bergulir di PTUN.

// Erick Tohir//

Bukan hanya Ari Kuncoro, Menteri BUMN Erick Tohir pun terseret dalam pusaran gelombang protes publik sejak geger meme ” Jokowi, King Of Lip Service”. Yang disorot dalam kepempimpinan Erick ialah pengabaian aspek etika moral dan akhlak dalam pemilihan komisaris di BUMN.
Menyorot soal dugaan konflik kepentingan itu, laman Kompas, Rabu (30/6/21) menunjukkan ada delapan pejabat Teras UI dari dalam lingkaran Istana. Termasuk di dalamnya Erick Tohir sendiri yang masih tercatat sebagai anggota Wali Amanah Mahasiswa UI.

Erick diangkat sebagai anggota MAW- UI (wakil dari masyarakat) 26 Maret 2019. Sebelum Erick menjadi menteri, namun sudah menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Pemenangan Jokowi – Ma’ruf. Tujuh lainnya, Ari Kuncoro, Saleh Husin ( Ketua MWA-UI), Sri Mulyani, Jonathan Tahir, putra Dato Sri Tahir, Wiku Adi Sasmito ( anggota MWA) yang merupakan Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19. Nama lain Bambang Brodjonegoro dan Darmin Nasution ( Anggota MWA- UI, yang dua-duanya mantan anggota Kabinet Kerja).

Sorotan publik soal akhlak tertuju pada sosok Kemal Arsyad Komisaris Independen Askrindo ( Asuransi Kredit Indonesia).

Dua minggu lalu produser film” Penari” dan ” Garuda Di Dadaku” ini diamuk netizen di media sosial. Publik mengecam kata- kata kotor yang dilontarkan Kemal kepada Gubernur DKI Anies Baswedan. Pada perombakan direksi dan komisaris Askrindo Kamis,1 Juli kemarin, Kemal Arsyad tetap dipertahankan Erick menjadi Komisaris Independen Askrindo. Padahal, masih segar dalam ingatan, tiga minggu lalu, Erick berbusa-busa berbicara soal akhlak sebagai “core value” BMUN. Faktor akhlak disebutnya sangat berperan untuk membawa BUMN mencapai reputasi Dunia. “BUMN tidak kekurangan orang pintar dan hebat. Tapi tidak cukup kapabilitas saja, tidak bisa. Yang penting akhlak. Dengan akhlak bisa mulai level terendah di BMUN dan pengambil keputusan akan mendorong kemajuan BUMN” ucap Erick ketika menghadiri dan memberi sambutan pada peluncuran buku ” Akhlak Untuk Negeri” secara virtual, Rabu (6/6/21).

Jika pernyataan Erick soal akhlak itu dihadapkan pada kasus Kemal Arsyad, tak salah jika ada pengamat menjuluki Erick sebagai “raja kecil” praktek “lip service”. Dalan catatan masyarakat, yang terkait urusan akhlak ini bukan hanya Kemal, tapi ada banyak di BUMN. Satu contoh kelancangan Komisaris Independen PT Pelni, Kristya Budiyarto, memecah persatuan bangsa. Kristya ini pernah bikin kegaduhan, menuduh pengajian Pelni mengembangkan paham radikalisme. Karenanya ia meminta pengajian Pelni pada bulanApril, dibubarkan. Minta pejabat Pelni yang mengurusi acara pengajian itu dipecat. Tapi, Kang Dede, panggilan akrab komisaris itu, salah info. Belakangan ia pun meminta maaf kepada pengurus MUI KH Cholil Nafis yang hari itu menjadi pengisi acara kajian agama Pelni yang mau dibubarkan Kang Dede.

Kembali ke soal gonjang ganjing di kampus UI. Seorang pejabat MWA -UI, mengakui pasal 35 C PP Statusa UI memang abu-abu. Tidak tegas melarang Rektor UI merangkap komisaris BUMN. Oh, yah?
Pasal 35 c Statuta UI hanya melarang menjadi “pejabat” sehingga tidak bisa Ari Kuncoro serta merta dianggap telah melanggar. Sayang, pejabat MWA yang dihubungi kemarin tidak bersedia disebut namanya. Definisinya untuk kata ” pejabat” di BUMN menarik disimak. Pejabat BUMN, dalam statuta UI, kata tokoh kita itu, bukan orang yang terlibat operasional dan tanggung jawab sehari-hari. Tegasnya, posisinya sebagai Wakil Komisaris Utama di Bank BRI tidak sampai mengganggu dan menyita perhatian Ari Kuncoro sebagai Rektor UI. Mungkin kawan yang menjadi sumber ini lupa. Ari Kuncoro sebagai Wakil Komisaris BRI pernah ikut menandatangani persetujuan dokumen evaluasi kinerja PT BRI sebelum yang bersangkutan sendiri lulus fit & proper test oleh Otoritas Jasa Keuangan. Pertanyaan : apakah memang seperti itu tata kelola umumnya BUMN kita
– para komisarisnya bergaji besar tapi dilepaskan dari tanggung jawab kerja — sementara reputasinya mau dipacu Erick menjadi BMUN kelas dunia?

Salah satu kelebihan Pak Jokowi, yang kita catat, adalah menyegerakan ralat jika keliru. Silah Pak. (***)

Bagikan ke

Jakarta

Tiba-tiba Gardu Meledak, Warga Kp Bermis Muara Angke Panik

Published

on

Ledakan sebuah gardu yang berada di Jalan Bermis Raya. (Foto/Ist)

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Warga masyarakat Kp. Bermis Raya, Muara Angke, dikagetkan dengan adanya ledakan sebuah gardu yang berada di Jalan Bermis Raya, depan SDN 03 samping Puskesmas Pluit, Jakarta Utara.

Menurut informasi warga setempat, sekitar pukul 17.26 WIB pertama kali gardu terlihat mengeluarkan percikan api kecil sekitar 5 sampai 7 kali kemudian meledak.

“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa, dengan dibantu sekitar 10 mobil pemadam kebakaran,” ujar warga setempat, Selasa (28/11/2023) sore.

“Kiranya ini dapat menjadi perhatian khusus bagi instansi terkait, untuk lebih memperhatikan daya tampung gardu tersebut,” pungkasnya. (ajoy/azis)

Bagikan ke
Continue Reading

Jakarta

Komunitas Ojol Seroja Himbau Waspadai Berita Hoax Dalam Pemilu 2024

Published

on

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Komunitas driver Ojek Online (Ojol) yang tergabung dalam Serikat Ojol Indonesia (SEROJA) siap mendukung terselenggaranya Pemilu 2024 yang aman dan damai.

“Menjelang Pemilu 2024 Besar harapan kami pesta demokrasi lima tahunan dapat berjalan aman, damai dan lancar, menciptakan pemilu yang damai merupakan tanggung jawab kita semua termasuk para driver ojol, tentunya akan terjadi perbedaan pendapat dan pilihan. Namun perbedaan ini jangan dijadikan perpecahan.” kata Ketua Umum Serikat Ojol Indonesia (SEROJA) Andi Krisyanto saat jumpa pers dengan awak media di Basecamp Seroja Jl. Pembangunan III No.11, RT.6/RW.2, Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Sabtu, (18/11/2023).

“Setiap orang pastinya mempunyai pendapat dan pilihanya sendiri dalam pemilu nanti, hal itu tentunya wajar karena bagian dari demokrasi. Yang terpenting kita harus tetap menjaga kedamaian dan kerukunan antar sesama menjelang pemilu ini,” terang Andi yang didampingi sejumlah pengurus Seroja dan beberapa pentolan Koalisi Ojol Nasional (KON).

Selain itu komunitas Ojol juga menolak dengan tegas sikap dan perilaku intoleransi, anarkisme dan segala bentuk kekerasan. demi terpeliharanya peradaban dan terciptanya perdamaian. Dengan cara saling menjaga kerukunan dan keharmonisan antar individu maupun kelompok.

Tak hanya itu, Seroja dan komunitas Ojol lainya juga mengimbau masyarakat luas, termasuk para drivel Ojol untuk bersama-sama berkomitmen menjaga situasi kamtibmas yang kondusif, mewaspadai beredarnya berita hoaks seperti Rencana Pemprov DKI Jakarta memungut pajak ojol yang menimbulkan keresahan dikalangan kawan-kawan ojol dan pelaku online shop (olshop), hal itu, Andi meneruskan perlunya diwaspadai dengan selalu melakukan kroscek kebenaran sebuah berita/informasi sebelum membagikan, atau dengan merujuk sumber-sumber informasi yang bisa dipertanggunjawabkan khususnya menjelang dilaksanakan pemilu seperti saat ini.

“Situasi Kamtibmas yang kondusif tersebut sebagai bagian dari jaminan kelancaran transportasi yang manfaatnya akan dirasakan oleh teman-teman driver online dan dapat membantu memulihkan maupun meningkatan perekonomian Nasional” tambah Andi.

“Andi juga berharap kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih nantinya dapat memberikan perhatian lebih kepada para mitra aplikasi transportasi berbasis daring tersebut khususnya mengenai payung hukum bagi mereka sehingga ada kepastian hukum terhadap kesejahteraan driver ojol,” tutupnya. (Azis)

Bagikan ke
Continue Reading

Entertainment

Grand Sahid Jaya Gelar Dinner Malam Tutup Tahun bersama Kla Project

Published

on

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Setelah meraih kesuksesan dan semua tiket terjual habis pada konser Diva Ruth Sahanaya  di pergantian malam Tahun Baru 2022-2023.

GRAND SAHID JAYA  kembali hadir merayakan Tahun Baru 2023-2024. Kali ini band legenda  KLa Project yang akan menjadi bintang utama perayaan malam Tahun Baru 2023-2024 dengan tema “A Starry Night New Year Concert with KLa Project”.

Momen yang indah dan saling sinergi antara  KLa Project  dengan  GRAND SAHID JAYA (GSJ)  ini akan menyatu dalam sebuah gelaran musik yang indah dan elegan. “Magma kolaboratifnya semakin terasa, bersamaan dengan event penting  Grand Sahid Jaya  menuju perjalanan 50 tahun #RoadTo50Years yang akan berlangsung pada 23 Maret 2024. Sedangkan KLa Project memasuki 35 tahun kariernya,” ujar  Venny Artha , General Manager  Grand Sahid Jaya .

Lebih jauh Venny mengungkapkan bahwa kredo penyemangat seluruh persona Grand Sahid Jaya saat ini adalah  #KamiKembaliLebihBaik . Kami bertekad untuk selalu memberikan pelayanan lebih baik dari waktu ke waktu. Tentunya dengan tidak meninggalkan ciri khas dan pencapaian Grand Sahid Jaya sebagai salah satu hotel klasik dan pionir di Indonesia dan Jakarta khususnya.

HARMONI CAHAYA

Antusiasme acara pergantian tahun ini sudah mulai terasa, karena baru memasuki fase soft promo saja, penjualan tiket sudah mencapai 25 persen. Berbeda dengan tahun lalu, persiapan kami tahun ini bisa dibilang lebih matang, dimana tahun lalu dengan persiapan singkat hanya dalam waktu satu bulan, dan kami termasuk hotel bintang lima pertama yang menggelar konser musik lama  & baru . Syukurlah konser Ruth Sahanaya waktu itu lancar dan sukses,” kenang Venny.

Dari KLa Project, sang vokalis  Katon Bagaskara  merasa bersyukur pula, bahwa rangkaian Konser   #HarmoniCahaya , bisa meramaikan acara spesial di malam tahun baru bersama Grand Sahid Jaya ini. “Bertepatan dengan perayaan 35 tahun KLa Project, tentunya ada gigs spesial untuk momen sepesial Old & New,” kata lelaki menawan, pemilik vokal nan merdu ini.

Siapa yang tidak mengenal lagu  Yogyakarta ,  Tak Bisa ke Lain Hati ,  Tentang Kita, Terpurukku Disini  dan hits lainnya yang tak lekang oleh waktu semenjak tahun 1988. Memasuki usia 35 tahun dan kokohnya eksistensi KLa Project menjadi alasan  Grand Sahid Jaya  menggandeng band dengan tiga personal ini . Seiring berjalannya waktu, KLa Project tetap berkarya dan selalu inovatif, seiring dengan semangat Grand Sahid Jaya yang tetap mempertahankan keasliannya namun terus melakukan adaptasi terhadap tuntutan perubahan jaman.

Tiket untuk event sudah tersedia dalam beberapa kategori. Dengan harga mulai dari Rp 1,700,000/ orang dan sudah bisa diperoleh secara eksklusif dengan memesan melalui nomor  0811-1922-1666 . Para tamu bisa menikmati Gala Dinner sambil mendengarkan sajian musik pengiring dari Home Band. Lebih dari itu, akan tampil Stand Up comedy terkenal   Arie Kriting , juga atraksi sensasional dari Bartender dan DJ. “Yang juga spesial akan ada Door Prize berhadiah Mobil ! ungkap Venny yang menunjuk  The Organizer by Danurwenda Karya Utama  untuk menyelenggarakan konser ini. (Azis)

Bagikan ke
Continue Reading

Jakarta

Kepala Pasar Induk Kramat Jati Dukung Stabilitas Ekonomi Indonesia Di Tahun Politik

Published

on

Kepala Pasar Induk Kramat Jati, Mardiyanto. (Foto/Ist)

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Kepala Pasar Induk Kramat Jati, Mardiyanto, memastikan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di wilayah timur Indonesia stabil jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Hal ini disampaikan saat meninjau pasokan stok bahan pokok di dalam pasar induk kramat jati, Kamis (16/11).

“Setelah kami pantau, kami lihat bahwa ketersediaan bapok aman. Hal yang paling penting adalah stok aman dan ini menjadi sesuatu yang diperlukan untuk menyambut Natal dan tahun baru serta memasuki massa Tahun Politik” ujar Mardiyanto dalam keterangan resmi.

Mardiyanto Juga menjelaskan bahwa, Pasar Induk Kramat Jati mendukung kebijakan pemerintah dalam menstabilkan harga bahan pokok sehingga issue menipis nya stok pasokan bahan pokok yang di gunakan oleh sebagian para politikus untuk menyerang opini terhadap pemerintah dapat terpatahkan.

Kami juga mengatakan bahwa dengan adanya kebijakan dari pemerintah, sangat berguna dan Psar Induk Kramat Jati selalu implementasikan kebijakan maupun program pemerintah kepada para pedagang Pasar Induk Kramat Jati. Maka dari ini kami selalu mendukung kebijakan Pemerintah.

Menurutnya, meski stok bahan pokok masih aman, namun ada sejumlah bahan-bahan komoditas yang sedikit mengalami kenaikan yang tidak terlalu tinggi jelang Nataru.
Lanjutnya, kenaikan di bahan pokok terjadi pada beras medium, karena secara nasional memang beras medium mengalami naik (azis)

Bagikan ke
Continue Reading

Entertainment

Ayesha Ayyan Kembali Menghiasi Jagat Musik Indonesia, Versi Cover Lagu Klasik Asal Venezuela “Moliendo Café.”

Published

on

Ayesha Ayyan. (Foto/Ist)

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Ayesha Ayyan kembali menghiasi jagat musik Indonesia dengan karya terbarunya, sebuah Versi cover yang memukau dari lagu klasik asal Venezuela, “Moliendo Café.”

Dalam lagu cover “Moliendo Café.” yang dikelola oleh Elsa Music Production, Ayesha Ayyan memberikan sentuhan eklektik yang membuat lagu ini terasa segar dan berbeda.

“Moliendo Café,” yang berasal dari Venezuela di Amerika Selatan dan pertama kali diciptakan pada tahun 1950-an, dipilih oleh Ayesha Ayyan karena ketenarannya yang telah melintasi batas-batas negara.

“Saya sengaja meng-cover lagu ‘Moliendo Café‘ karena lagu ini memang cukup terkenal di dunia, dan juga sudah banyak dibuat dengan versi yang berbeda,” ujar Ayesha Ayyan

Ayesha Ayyan, yang memulai karir musiknya pada tahun 2009, tidak hanya dikenal sebagai penyanyi namun juga sebagai pencipta lagu. Lagu perdananya bertajuk ‘Yang Terluka,’ yang diciptakan oleh Hendry Elsa dan diaransemen oleh Jimmy Titarsole, menandai awal dari perjalanan karirnya. Dengan lebih dari 50 single yang telah diunggah di kanal YouTube pribadinya, Ayesha Ayyan atau lengkapnya bernama RA. Ayesha Putri Kyra RSE, terus memperkaya dunia musik Indonesia dengan berbagai genre, termasuk pop manis, dangdut remix, country, reggae, dan campur sari.

Yang menjadi istimewa, Ayesha Ayyan bukan hanya seorang penyanyi berbakat, tetapi juga merupakan turunan keenam dari Raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono III, dan cicit dari pahlawan nasional, Pangeran Diponegoro. Sebuah fakta menarik yang memberikan warna keunikan dalam perjalanan musiknya.

Karena itu pula, penyanyi kelahiran Manado 24 Agustus 1980.ini juga pernah mencipta lagu berjudul ‘Pangeran Diponegoro’, yang diakuinya sengaja membuat lagu tersebut akibat diilhami oleh adanya bisikan dari sosok misterius yang menyebut khusus nama pahlawan tanah Jawa tersebut.

Menantikan kolaborasi berikutnya, Ayesha Ayyan sedang menyiapkan rilis lagu terbarunya yang berjudul ‘Ujug Ujug‘ bersama rocker kenamaan Toenk Kenzie. Lagu yang musiknya digarap secara keren oleh Uchie Bagja. Selain itu, dalam cover ‘Moliendo Café,‘ Ayesha Ayyan juga berkolaborasi dengan Toenk Kenzie, yang tidak hanya menjadi gitaris tetapi juga berkontribusi sebagai rapper bersama Ayesha Ayyan.

“Harapannya sih semoga lagu cover Moliendo Café versi Ayesha ini, dapat menghibur sahabat musik tanah air,” pungkas Ayesha Ayyan. (Azis)

Bagikan ke
Continue Reading

Entertainment

PT Pragita Prabawa Pustaka Menandatangani Perjanjian Kerjasama Dengan Koong World Music

Published

on

JAKARTA, SuaraBorneo.com – PT. PRAGITA PRABAWA PUSTAKA yang mengelola hak cipta komposisi lagu-lagu Koplo dan Ambyar, baru saja berkolaborasi dengan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Koong World Music Korea Selatan.

Penandatanganan dilakukan pada Rabu, 8 November 2023, di Bilangan Casablanca Kuningan, Jakarta Selatan.

Tujuan dari kerjasama ini adalah memperluas eksposur lagu-lagu Koplo dan Ambyar yang dikelola oleh Pragita Prabawa Pustaka agar dapat dipopulerkan di Korea Selatan. Bimas Nurcahya, CEO PT. PRAGITA PRABAWA PUSTAKA, menyampaikan harapannya bahwa kerjasama dengan Koong World Music akan membuka peluang untuk mengenalkan budaya musik Indonesia, khususnya dalam genre Koplo dan Ambyar, ke pasar musik Korea Selatan.

“Budaya musik seharusnya menjadi dua arah, bukan hanya lagu-lagu populer Korea yang dikenal luas di Indonesia. Kami berharap komposisi Koplo dan Ambyar juga bisa mendapatkan perhatian dan penggemar di Korea Selatan,” ujar Bimas Nurcahya.

DJ Son, CEO Koong World Music Korea Selatan, menyambut baik kerjasama ini. Menurutnya, Koong World Music memiliki target untuk mempromosikan dan mendistribusikan musik dari negara-negara dunia ketiga, terutama lagu-lagu Indonesia, kepada pengguna musik di Korea. Dengan adanya perjanjian pengelolaan hak cipta, Koong World Music akan bekerja sama dengan Pragita Prabawa Pustaka dalam mengenalkan musik Indonesia di Korea Selatan.

PRAGITA PRABAWA PUSTAKA bekerja melisensikan hak cipta musik, memantau penggunaan komposisi lagu, mendaftarkan hak cipta lagu, melakukan pengumpulan Royalti (keuntungan) akuntasi, alokasi royalti, pengarsipan adminstrasi dan pemasaran.

Saat ini ada 4630 lagu yang yang dikelola oleh Pragita Prabawa Pustaka, termasuk cipt Happy Asmara, Denny Caknan, Ndarboy dan lain lain, untuk dapat dikolaborasi dengan adaptasi lirik ke bahasa Korea, baik dinyanyikan oleh artis Korea dan Indonesia.

Sementara di bulan September lalu, Koong World Music menjadi platform transaksi musik global pertama yang secara eksklusif merilis album NFT “Love Bye”, tepatnya pada tanggal 25 September 2023 dan menjadi proyek spesial dari Sub Unit Pertama Secret Number.

“Dan kami akan mengumpulkan dan mendistribusikan royalties melalui Collective Management Organization (Lembaga Kolektif manajemen) Korea Selatan. Ini adalah tantangan pertama bagi Koong World Music dalam memperkenalkan musik Indonesia,” jelas DJ Son.

“Kami akan meningkatkan untuk mengamankan Hak Ekonomi lagu lagu Indonesia yang digunakan di Negara Korea Selatan. Kami sangat berharap agar lebih banyak perusahaan  music publishing dan rekmanan Suara yang berpartisipasi dalam usaha ini di masa mendatang,” ungkap DJ Son lebih lanjut.

Kerjasama ini juga mencakup penandatanganan perjanjian timbal balik rekaman suara dimasa mendatang yang akan  melibatkan beberapa label lain yang dikendalikan oleh Pragita Prabawa Pustaka. (Azis)

Bagikan ke
Continue Reading

Entertainment

Gigi, Radja Dan Vina Tutup Remember November Dengan Gemilang

Published

on

Festival Musik Remember November, Hari Kedua, telah berakhir. (Foto/Ist)

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Festival Musik Remember November, Hari Kedua, telah berakhir, sekitar pukul 23.00 wib, bersamaan dengan Vina Panduwinata menghilang dibalik panggung megah penuh kilauan cahaya.

“Terima kasih Jakarta, sampai ketemu di Remember November tahun depan,” teriak Mama Ina, dipenghujung penampilannya bersama generasi millenial.

Kolaborasi Mama Ina bersama para penyanyi millenial Novia Bachmid, Electrooby dan Ibeth Estrya, ditutup dengan penampilan yang tak telrupakan, hingga tahun depan, saat Remember November, digelar untuk yang kedua-kalinya.

Berbeda dengan Hari Pertama, Remember November Hari Kedua, cuaca di venue Prakrir Timur Senayan, jauh lebih bersahabat sejak penampilan ‘Gondal Gandul’, ‘Lalahuta’, Aldy Taher and Friends’, dan ‘DMasiv’ feat Aldy Taher, pada sore hari, hingga tengah malam.

“Alhamdulillah saya bisa berbagi kebahagiaan dengan DMasive untuk para penonton,” ungkap Aldy Taher, usai show, dengan sikap yang lebih serius. Ia pun memperkenalkan seluruh personel band yang mendukung penampilannya.

Lepas Magrib, suasana venue semakin dipadati penonton, yang nampak lebih ceria, karena cuaca sangat mendukung. Berbeda dengan hujan deras pada hari sebelumnya.

Panggung megah nampak gagah, dengan kekuatan sound system yang dashyat dari DSS Sound dan tata lampu dari Lemon ID, bergemuruh kencang saat MC Sandy andarusman dan Adit Insomnia, memanggil Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan dan Hendy.

Gigikita, fans GIGI, yang posisinya dibelakang fetsival, merapat kearea festival, saat lagu
Indonesia berkumandang. Berdiri tegak yg tengadah ke langit Jakarta hingga “Hiduplah Indonesia Raya”.

Tanpa basa-basi, GIGI tancap gas dengan nomor ‘Terbang’ ‘Damainya Cinta’, ‘My Facebook’, ‘Yang T’lah Berlalu (Nirwana)’ dan lagu ‘Janji’, dengan beat drumnya yang khas. Penonton diajak lompat-lompat bahagia.

Armand tak henti melepas diksi-diksi GenZ, agar atmosfer musik mereka related dengan penontonnya. Momentumnya pecah, saat ’11 Januari’, dilantunkan dengan syahdu. Paduan suara, hingga akhir lagu.

Terlihat Booth-booth makananan, dikiri-kanan venue, lengang. Yang sedang makan, buru-buru menuju area festival bergabung bersama penonton lainnya, saat King Nassar, tampil memesona dengan “kegenitannya”.

Semua lagu dangdut dilibas habis, meski hanya sampai pada bagian refrain. “Kopi Dangdut’, ‘Pandangan Pertama’, hingga puncaknya saat Nassar melantunkan ‘Seperti Mati Lampu’, lagu ciptaan Pasha Ungu, yang menjadi signature Nassar.

Ditengah lagu, Nassar jeda, sembari manggil Ian Kasela, vokalis ‘Radja’, untuk menuntaskan ‘Seperti Mati Lampu’.

Set panggung berganti konsep. Giliran Radja. Namu Nassar tak beranjak.

“Saya ingin nyanyi lagu kesukaan saya bersama pemiliknya, Radja!!!” teriak Nassar. Lagu ‘Jujur’ pun melambung, disusul kemudian dengan lagu ‘Tulus’, hingga Nassar, pamit undur diri. Ian Kasela, Moldy dan Seno, melanjutkan keriangan festival dengan karya terbaiknya.

“Bawain nggak nih Cinderella? Bawain yaa… Tapi bakal dituntut eggak nih? 20 Milyar loh… Yaa udah, bawain aja,” teriak Ian Kencang, bersamaan dengan intro Cinderella terdengar gesit.

Giliran Sang Burung Camar, Vina Panduwinata.

Penonton masih bertahan, sementara malam semakin larut. Penggemar Mama Ina, kembali merapat ke depan panggung. Lagu ‘Surat Cinta’ menyeruak diantara kuping penonton yang didominasi Generasi Millenial dan GenZ.

“Lagu ini lagu di era saat ibu kalian masih muda. Dan melihat kalian, saya merasa tetap muda,” ungkap Vina, saat mulai menyapa penggemarnya.

Saat musik mengalir, LED menampilkan setiap courtesy lagu-lagu hits milik Vina Panduwinata, baik koleksi acara ‘Aneka Ria Safari’ TVRI, acara stasiun tv swasta maupun video klip lama, koleksi pribadi Vina.

‘Burung Camar’, ‘Didadaku Ada Kamu’, ‘September Ceria’ dan ‘Cinta’, dengan sejumlah hits lainnya.

Vina, tak sendiri. Ia merasa penting untuk melibatkan musisi dan penyanyi lintas generasi. Ada Si Suara Emas Novia ‘Idol’ Bachmid , FI[e]RYX, Ibeth Estrada dan juga Electrooby.

Penonton kembali sing a long, ditengah kolaborasi Vina dan Novia Bachmid, dalam lagu romantis ‘Aku Makin Cinta’. Wajah gembira mereka terdengar dalam kilauan cahaya, guns smoke, guns fire, dari vendor Lemon ID yang memukau selama dua malam berturut-turut.

Kolaborasi mereka menjadi pamungkas yang menjadi bukti bahwa. Festival Musik Remember November, sebagai pertunjukan musik akhir tahun yang tak terlupakan, hingga tahun depan. (Azis)

Bagikan ke
Continue Reading

Entertainment

Meski Hujan Deras, Ribuan Penonton Remember November, Bertahan Demi Changcuters Hingga Sammy Kerispatih

Published

on

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Sejak pukul 15.00 WIB, penonton Festival Musik ‘Remember November’, mulai memasuki venue di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (04/11/23), hingga puncaknya setelah waktu Magrib. Antrian semakin padat dan mengular.

“Penonton hari pertama Remember November, sangat surprise. Tadinya kami khawatir, karena hujan mulai turun. Tapi ternyata, meski hujan semakin deras, mereka tetap bertahan, hingga menyaksikan seluruh pertunjukan dari sore hingga tengah malam,” ungkap Clyde Laksamana, Promotor, yang merasa bersyukur bahwa pertunjukan hari pertama seluruh penjualan tiket terjual.

Sejak sore, panggung megah dengan kekuatan sound system yang dashyat dari DSS Sound, mulai bergemuruh menghadirkan solois baru; ‘Egi Virgian’, dan band kesukaan GenZ nan keren;’Biru Baru’ dan ‘Sunwich’.

Meski pendatang baru, tapi mereka telah menjadi pembuka yang menghentak panggung festival musik baru, dibanding Soundrenaline, Pestapora atau Sinchrnize.

Juicy Luicy, band R&B ini tampil setelah magrib. Mereka featuring dengan solois Adrian Khalif. Luar biasa. Lagu hits mereka, ‘Aku Cinta Dia yang Cinta Pacarnya’, terasa menyerang hati penggemarnya.

“Maki hujan, makin romantis,” teriak Julia Kaisar, sang vokalis, ditengah semburan angin disertai air hujan, tepat ke wajahnya.

Hujan semakin deras, ketika 5 barudak rock n roll star asal Bandung, The Changcuters, langsung menyodok dengan nomor dinamis ‘Pria Idaman Wanita’.

“Hei… Kalian hebat yaa, masih bertahan padahal hujan deras banget. Berangkat kita? kapten Kibil, Berangkat!” teriak Tria sang vokalis, langsung tancap gas dengan ‘Hijrah ke London’.

Penonton yang membeli tiket online via GOERS, maupun langsung di venue, terus mengalir, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, bersamaan dengan hujan yang semakin deras, membahasi lahan Parkir Timur Senayan.

Booth-booth makananan, dikiri-kanan venue, pun dipadati oleh penonton yang belanja sekaligus berteduh. Termasuk di booth sponsroship, Evo.

Tipe X, muncul kemudian. Nampak mereka terkejut, melihat penonton masih berdiri depan panggung, sambil memakai jas hujan berbahan plastik warna-warni.

“Wah luar biasa, kalian hebat, bisa bertahan di tengah hujan. Saya bangga. Mari kita lanjutkan pestanya,” teriak Tresno Riadi, vokais Tipe X yang rambutnya pun kecipratan air hujan.

Hujan makin deras. Namun Tribun VIP mulai dipenuhi penonton dari kalangan Millenials dan Gen Z. Diantara mereka, ada beberapa nama artis dari dunia film dan musik.

Sepertinya, mereka menunggu Kerispatih. Tepatnya, menunggu Sammy Simorangkir yang selama ini bersolo karier.

Tapi malam ini, Sammy kolaborasi dengan band lamanya. Konsep Remember November, yang mempertemukan kembali musisi yang terpisa, terlihat berhasil, saat menyaksikan Kerispatih bersama Sammy Simorangkir.

“Akhirnya kita bisa nostalgia lagi bersama teman-teman lama di atas sini. Yuuuk, kita nsotalgia bareng,” ucap Sammy Hangat, saat Fandy vokalis Kerispatih saat ini, mendaulatnya tampil. Gemuruh hujan dan penonton semakin membahana bersamaan dengan lagu ‘Tak Lekang Oleh Waktu’.

Kilauan cahaya, guns smoke, guns fire, dari vendor Lemon ID, melengkapi pertunjukan yang masih terus didatangi penonton.

“Luar biasa,” decak kagum Sammy, yang terdengar penonton, usai melantunkan lagu paling romantis ‘Bila Rasaku Ini Rasamu’.

Penonton terus bertahan ditengah hujan. Meski tak lebat, tapi air hujan menjelang tengah malam, cukup membuat kedinginan.

Padahal setelah Kerispatih dan Sammy Simorangkir, hanya tinggal satu performer saja, yaitu ‘Guyon Waton’, band dengan lagu berbahasa Jawa, asal Yogyakarta yang kini semakin terkenal.

Mereka menjadi pamungkas yang menjadi bukti bahwa. Festival Musik Remember November, sebagai pertunjukan musik akhir tahun yang tak terlupakan, hingga tahun depan.

Di tengah pertunjukan, MC Sandy Pas Band dan Adit Insomnia, mengumumkan 5 nama wartawan dari 5 media, sebagai “Penulis Terbaik”, dimana mereka telah membuat artikel berita tentang ‘Remember November’, sebulan sebelum konser berlangsung.

Mereka adalah berasal dari; Kompas (Revi C. Rantung), Detik (Dicky Ardian), Tribunnews (M Yurokha May), Suara Karya (San Walad), dan FEM Indonesia (Musa Sanjaya).

Promotor Clyde Laksamana, mengapresiasi kinerja wartawan dalam membantu mempublikasi Remember November. Dan berharap sukses hari pertama juga terjadi pada pertunjukan hari kedua

Pada Hari Minggu, 5 November, line up-nya antara lain adalah GIGI sebagai line up utama. Lalau, ada band ‘Radja’ yang akan kolaborasi dengan King Nassar. Penasaran?

Konsep kolaborasi juga dilakukan untuk Vina Panduwinata dengan Novia Bachmid, Electrooby dan Ibeth Estrya. Ada pula solois, Lalahuta.

Dan yang pasti, termasuk yang paling dinantikan dihari kedua festival musik tersebut adalah, kolaborasi paling “gila” antara D’Masive dengan Aldy Taher.

Seperti apa penampilan heboh mereka? Sampai ketemu hari ini di, Parkir Timur Senayan Jakarta. (Azis)

Bagikan ke
Continue Reading

Jakarta

Lomba Pidato ‘Andai Aku Jadi Presiden’ The President Center Tantang Mahasiswa, Milenial dan Gen-Z untuk Berani Speak Up ‘Indonesia Maju 2024’

Published

on

JAKARTA, SuaraBorneo.com – Sebuah tantangan yang sangat menarik. Menjelang Pemilihan Capres dan Cawapres 2024, The President Center (TPC) menantang mahasiswa, para milenial dan Gen-Z di seluruh Indonesia untuk ‘berani speak up’, ‘berani bersuara’, juga ‘berani mengkritik dan memberi solusi’ tentang Indonesia Maju 2024 lewat Lomba Pidato ‘Andai Aku Jadi Presiden’. Demikian disampaikan Presidium The President Center, Eddy Herwani Didied Mahaswara di Jalan Kerinci 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/11/2023).

“Dewasa ini memang nampak fenomena sejumlah kampus membuka ruang sebesar besarnya bagi para Calon Presiden Indonesia 2024. Tapi kami, The President Center justeru mengundang para mahasiswa, para milenial dan Gen-Z untuk mengemukakan ide-idenya, gagasan gagasannya, juga pemikiran-pemikiran kritisnya yang disertai juga solusi, bagi Calon Presiden serta masyarakat dan rakyat Indonesia,” papar Presidium The President Center, Eddy Herwani Didied Mahaswara, dengan didampingi Ferian Nilman, selaku Ketua Panitia Penyelenggara Lomba Pidato “Andai Aku Jadi Presiden”.

Perlu diketahui, “Andai Aku Jadi Presiden”, merupakan inisiasi dari Geong Nurcahyono, salah seorang motivator, yang didukung sepenuhnya oleh The President Center dan juga oleh Ketua MPR RI Dr.H.Bambang Soesatyo, serta sejumlah pakar serta ahli dibidangnya, termasuk diantaranya Prof.Santiago.

Didied Suryatmaja Mahaswara
KETUA PRESIDIUM TPC. (Foto/Ist)

Lomba Pidato ” Andai Aku Jadi Presiden”, sesungguhnya bagian dari bagaimana menjaring pemimpin ideal masa depan sesungguhnya. Hal tersebut berkaca dari pengalaman republik ini dimana pemimpin bangsa kerap tidak dipilih dengan kriteria dan hal yang baik. Belum digembleng dengan aturan serta kompetensi yang menjadi tolok ukurnya.

Oleh karenanya, The President Center menantang mahasiswa, para milenial dan Gen-Z untuk mengeluarkan gagasannya terkait andai dirinya Jadi Presiden sebagai Spirit of Leadership. Dan pidato gagasan terkait “Andai Aku Jadi Presiden” dapat dikirimkan melalui video berdurasi tiga menit, dengan terlebih dahulu mengisi form pendaftarannya (offline atau online, red).

Lomba Gagasan ini berlangsung 10 Oktober – 30 November 2023, final dan grand final diagendakan 5 Desember 2023. “Bilamana peserta belum mencapai target akan dilaksanakan 13 Januari 2024 jelang Pilpres di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jl. H. R. Rasuna Said No. 22 Jakarta Selatan, “ ucap Ferian Nilman, Ketua Panitia Penyelenggara, yang juga aktif di organisasi Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi).

Adapun para juri lomba yang hadir tentunya berasal dari Presidium The President Center. “juga nantinya melibatkan pula Bambang Soesatyo dan para expert di bidang – bidang lewat tema – tema yang dilombakan, “ pungkas Ferian Nilman optimis.

Lomba Orasi Mahasiswa & Alumni dengan tema ‘Andai Aku Jadi Presiden’ oleh The President Center (TPCP) merupakan lembaga independen pusat pemberdayaan kepemimpinan bangsa yang tidak mendukung salah satu bakal Capres. (Azis)

Bagikan ke
Continue Reading

Umum

Populer