Rakor Pengendalian Inflasi, Mendagri Apresiasi Kalsel Raih TPID Award dari Presiden - SuaraBorneo.com
Connect with us
image host

Banjarbaru

Rakor Pengendalian Inflasi, Mendagri Apresiasi Kalsel Raih TPID Award dari Presiden

Published

on

Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor melalui Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Sulkan menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Dirangkaikan dengan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio melalui daring. (Foto/Adpim)

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Sulkan menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Dirangkaikan dengan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio melalui daring di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (24/6).

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat memimpin Rakor tersebut, mengapresiasi kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam mengendalikan laju inflasi.

Bahkan kinerja TPID juga mendapat penghargaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 yang berlangsung di Istana Negara Jakarta pada 14 Juni 2024 lalu.

Terkait itu, pada rakor pengendalian inflasi, Gubernur Kalsel Paman Birin pun mendapatkan apresiasi dari Mendagri atas keberhasilan Provinsi Kalsel meraih TPID Award 2024.

“Saya ucapkan selamat kepada rekan-rekan yang mendapatkan penghargaan langsung dari Bapak Presiden di Istana, dan juga [ini] menjadi pemicu bagi rekan-rekan yang belum mendapatkan penghargaan,” ujar Mendagri.

Mendagri mengatakan, capaian kinerja tersebut menunjukkan bahwa Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah berdampak terhadap pengendalian inflasi.

Bahkan, Presiden Jokowi mengapresiasi rapat yang berlangsung mingguan tersebut.

“Karena sangat dinamis dan di angka yang sekarang (per Mei 2024) [sebesar] 2,84 persen juga beliau cukup happy,” ujarnya lagi.

Untuk diketahui, beberapa TPID yang menerima penghargaan tersebut untuk tingkat provinsi, yakni Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Selatan yang diterima langsung oleh Gubernur Kalsel Paman Birin.

Kemudian untuk TPID tingkat kota, yaitu Pekanbaru, Madiun, Banjarmasin, Bone, dan Mataram. Sementara di tingkat kabupaten, yakni Tanah Datar, Kebumen, Kutai Kartanegara, Boalemo, dan Lombok Barat.

Penghargaan itu diberikan berdasarkan hasil penilaian oleh tim penilai yang terdiri dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kemendagri, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Aspek penilaiannya pun bukan hanya capaian angka inflasi, tapi juga kebijakan intervensi yang dilakukan TPID.

“Kami juga sudah mengatakan kepada Menkeu supaya segera untuk memberikan penghargaan dalam bentuk dana insentif fiskal atau dana insentif daerah,” harapnya.

Di lain sisi, Mendagri tetap mewanti-wanti daerah yang inflasinya tinggi agar melakukan langkah pengendalian. Pasalnya, meski angka inflasi secara nasional per Mei 2024 terkendali sebesar 2,84 persen, kondisi di daerah masih beragam. Karena itu, Mendagri meminta daerah yang inflasinya tinggi mengevaluasi dan menemukan penyebab tingginya angka tersebut.

“Kemudian apa upaya untuk menurunkannya, melakukan langkah-langkah rapat koordinasi dan intervensi dengan stakeholder terkait,” jelasnya.

Sementara itu, sebagaimana yang disampaikan Sulkan, sebagaimana arahan langsung dari Paman Birin agar para pemangku kepentingan terus memantau perkembangan di lapangan, sehingga hal tersebut bisa menekan angka inflasi di Kalimantan Selatan.

“Seperti harga-harga bahan pokok, misalnya telor, jagung dan lainnya. Terlebih pasca liburan idul adha kemarin,” ujarnya.

Menurutnya, hingga saat ini inflasi di Kalsel terus terkendali dengan baik. [ad/adpim]

Bagikan ke

Banjarbaru

Ke-13 Kalinya, Bank Kalsel Syariah Dukung Shopping Funtastic Q Mal

Published

on

Tahun ini, adalah ke-13 kalinya, Bank Kalsel Syariah mendukung program Shopping Funtastic yang digelar pusat perbelanjaan terbesar di Kota Banjarbaru, Q Mal. (Foto/Ist)

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Tahun ini, adalah ke-13 kalinya, Bank Kalsel Syariah mendukung program Shopping Funtastic yang digelar pusat perbelanjaan terbesar di Kota Banjarbaru, Q Mal. Program belanja berhadiah ini, berlangsung dari 7 Juni hingga 12 Desember 2025.

Peluncuran program Shopping Funtastic 13 Q Mal Banjarbaru ini, dilaksanakan pada Sabtu (7/6) dan dihadiri Kepala Bagian Dana dan Digital Banking, Divisi Usaha Syariah, Shah Rizky Kurniawan, mewakili Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin.

“Alhamdulillah ini adalah tahun ketigabelas Bank Kalsel Syariah, dipercaya untuk bekerjasama pada program Shopping Funtastic Q Mal,” jelas Shah Rizky.

Program ini, menurut Shah Rizky, memberikan kesempatan kepada pengunjung Q Mal untuk mendapatkan beragam hadiah menarik, termasuk hadiah utama satu unit mobil.

Dimana, setiap perbelanjaan minimal 250 ribu rupiah, akan mendapatkan satu kupon hadiah, yang akan diundi pada 13 Desember 2025 mendatang.

“Bagi pengunjung yang berbelanja menggunakan debit Bank Kalsel Syariah, akan mendapatkan kupon tambahan,” tambah Shah Rizky.

Tambahan undian, juga berlaku bagi nasabah baru, yang membuka rekening di Bank Kalsel Syariah cabang Q Mal. [adv/ad]

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarbaru

Bank Kalsel dan Pemko Banjarbaru Resmi Luncurkan Program Inovatif Bertajuk Bank Sampah Mas Pitung

Published

on

Bank Kalsel bersama Pemerintah Kota Banjarbaru melalui SMP Negeri 3 Banjarbaru resmi meluncurkan program inovatif bertajuk Bank Sampah Mas Pitung (MAnajemen Sampah Pintar untuk TabUNGan). (Foto/Humas-BankKalsel) 

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Dalam upaya membangun kebiasaan menabung sejak dini sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, Bank Kalsel bersama Pemerintah Kota Banjarbaru melalui SMP Negeri 3 Banjarbaru resmi meluncurkan program inovatif bertajuk Bank Sampah Mas Pitung (MAnajemen Sampah Pintar untuk TabUNGan).

Program ini mengintegrasikan edukasi literasi keuangan dengan pengelolaan sampah, di mana para siswa didorong untuk menabung dari hasil sampah anorganik yang telah dipilah dan memiliki nilai ekonomis. Melalui sinergi dengan produk Simpanan Pelajar (SimPel) milik Bank Kalsel, Bank Sampah Mas Pitung menjadi bentuk nyata kolaborasi dunia pendidikan dan perbankan dalam membentuk generasi cerdas finansial sekaligus berwawasan lingkungan.

Sebagai bentuk dukungan konkret, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penandatanganan kerja sama pembukaan rekening SimPel kepada seluruh siswa/i SMPN 3 Banjarbaru, yang menjadi langkah awal dalam mengembangkan budaya menabung di kalangan pelajar.

Tak hanya itu, Bank Kalsel turut menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa pengisian saldo awal rekening SimPel untuk siswa/i serta bantuan sarana dan prasarana penunjang untuk operasional Bank Sampah Mas Pitung.
Kegiatan peluncuran Bank Sampah Mas Pitung ini diresmikan secara langsung oleh Pj. Sekda Kota Banjarbaru, Sirajoni, A.P., MM ini dilaksanakan pada hari ini tanggal 27 Mei 2025 bertempat di halaman SMPN 3 Banjarbaru.

Tak hanya itu, Bank Kalsel juga menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR)secara langsung oleh Direktur Bisnis Bank Kalsel, Ahmad Fauzi Noor kepada Kepala Sekolah SMPN 3 Banjabaru, Erda Murniasih berupa pengisian saldo awal rekening SimPel untuk siswa/i serta bantuan sarana dan prasarana penunjang operasional Bank Sampah Mas Pitung.

Turut menyaksikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo; Kepala Bagian Pengawasan PUJK, EPK dan LMS OJK Provinsi Kalimantan Selatan, Andy Rahman Yuliman; Kepala Camat Cempaka, Kapolsek Cempaka dan Seluruh Kepala Sekolah SMP Banjabaru serta Kepala Cabang Banjarbaru beserta jajaran.

Dalam sambutannya, Pj. Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru, Sirajoni, A.P., MM, menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah inovatif yang relevan dengan tantangan masa kini, di mana pengelolaan lingkungan dan literasi keuangan menjadi dua isu utama di masyarakat.

“Kami mengapresiasi inisiatif dari Bank Kalsel berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan bersama Dinas Lingkungan Hidup yang di implementasikan di SMPN 3 Banjarbaru. Program ini bukan hanya mengajarkan anak-anak untuk menabung, tapi juga membentuk karakter mereka agar peduli terhadap lingkungan sejak dini,” ujar Sirajoni.

Sementara itu, Direktur Bisnis Bank Kalsel, Ahmad Fauzi Noor menekankan pentingnya memperkenalkan dunia keuangan kepada pelajar melalui cara yang kontekstual dan menyenangkan.

“Program Bank Sampah Mas Pitung adalah wujud inovasi Bank Kalsel dalam menjangkau pelajar dengan metode yang relevan. Kedepannya, Bank Kalsel ingin menunjukkan bahwa menabung bisa dimulai dari hal kecil seperti mengelola sampah. Diharapkan kedepannya nanti akan tercipta ekosistem sekolah yang tidak hanya melek finansial, tetapi juga aktif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan,” terang Fauzi.

Sebagai Informasi, Program Bank Sampah Mas Pitung merupakan bagian dari upaya Bank Kalsel mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang pendidikan, pengelolaan lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ke depannya, Bank Kalsel berharap program ini dapat direplikasi di sekolah-sekolah lain di Kalimantan Selatan. [adv/ad]

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarbaru

Semarakkan Hari Kartini, Bandara Syamsudin Noor Gelar Parade Baju Adat

Published

on

Manajemen Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) suguhkan parade baju adat Nusantara. (Foto/Ist)

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Manajemen Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) suguhkan parade baju adat Nusantara kepada para pengguna jasa pada perayaan Hari Kartini, Senin (21/04) di Bandara Syamsudin Noor.

Memulai rangkaian kegiatan dari area check-in, parade pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia ini berjalan menyapa para pengguna jasa hingga Ruang Tunggu Keberangkatan. Rombongan parade terdiri dari gabungan perwakilan Nanang Galuh Kota Banjarbaru, karyawan dan karyawati InJourney Group, dan mitra usaha.

“Peringatan Hari Kartini setiap 21 April ini kami maknai dengan mengingatkan kembali kita semua terhadap tanah air dan perjuangan Kartini dalam mengangkat martabat perempuan Indonesia. Hari ini kami bekerjasama dengan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarbaru, seluruh karyawan InJourney Group Cabang Banjarmasin, dan para mitra usaha untuk memberikan _customer experience_ menarik dengan menggunakan pakaian adat dan kain-kain Nusantara,” ungkap General Manager Bandara Syamsudin Noor, Khaerul Assidiqi.

Selain parade baju adat Nusantara, kegembiraan hari ini juga dilengkapi dengan lantunan nada-nada indah _saxophone_ dan biola dari Dewa Music, pembagian _souvenir_ menarik untuk para pengguna jasa, dan hadirnya promo-promo khusus dari tenants di Bandara Syamsudin Noor.

Khaerul menambahkan, “Kami mengapresiasi sinergi dengan para _stakeholder_ yang berkenan memberikan _treatment_ khusus kepada para pengguna jasa di momentum ini. Tentu harapannya thematic event yang diselenggarakan hari ini dapat memberikan unforgettable _customer experience_, menebarkan kebahagiaan, dan menjadi pemantik semangat untuk terus berkreasi mewarnai negeri”. [VA]

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarbaru

Tes Wawancara, Timsel KPID Kalsel : Untuk Mengetahui Kapabilitas Komisioner

Published

on

Ketua Timsel KPID Kalsel periode 2024-2027 Muhammad Amin bersama Tim. (Foto/MC-Kalsel) 

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Sebanyak 53 peserta Seleksi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Kalimantan Selatan periode 2024-2027 dijadwalkan mengikuti tahapan tes wawancara di Kantor Diskominfo Kalsel, Banjarbaru, Senin (21/4/2025).

Tes wawancara kali ini dilaksanakan selama dua hari terhitung dari 21-22 April 2025 dimana peserta dibagi menjadi dua kloter yakni hari pertama 26 orang dan hari kedua 27 orang.

Tes wawancara ini dilakukan untuk mengetahui kapabilitas calon komisioner. Dimana pada tahap ini, Tim Seleksi KPID Provinsi Kalsel periode 2024-2027 memberikan waktu selama 15 menit untuk setiap peserta.

Dalam batas waktu tersebut para peserta akan di cecar sejumlah pertanyaan seputar penyiaran, aturan penyiaran, visi dan misi memajukan penyiaran di Kalsel, dan hal lainnya yang berkaitan muatan lokal.

“Memang penyiaran kita ini sebagian besarnya adalah berita, tetapi kita juga tidak akan meninggalkan tentang muatan lokal agar masyarakat Kalsel, bisa lebih banyak mendapatkan informasi tentang muatan lokal yang ada di Kalsel,” kata Ketua Timsel KPID Kalsel periode 2024-2027 Muhammad Amin saat ditemui disela tes wawancara uji kompetensi Seleksi Calon Anggota KPID Kalsel.

Amin menjelaskan, nilai tes wawancara ini nantinya akan melengkapi nilai dari tes-tes sebelumnya baik itu CAT maupaun psikotes.

“Dimana hasil dari tes-tes tersebut akan kita sodorkan ke Komisi I DPRD Kalsel sebagai bahan referensi pelaksanaan uji fit and proper test,” jelasnya.

Lebih jauh setelah selesai tahapan wawancara, pihak Timsel akan menentukan 21 peserta untuk melanjutkan tahapan uji publik selama 10 hari guna melihat bagaimana tanggapan masyarakat terhadap 21 peserta terpilih tersebut.

“Untuk uji publik nanti, kita akan publikasikan 17 nama dan 4 nama peserta petahana (incumbent) ke masyakarat, bahwa ini nama-nama yang akan ikut uji fit and proper test. Kita berharap masyakarat bisa memberikan tanggapan baik itu positif atau negatif, karena ini sebagai bahan kontrol dan juga referensi bagi anggota Komisi I selain dari nilai uji kompetensi seperti CAT, psikotes, dan wawancara,” tutur Amin.

Sementara itu salah satu peserta seleksi calon Anggota KPID Kalsel periode 2024-2027 Faidilah Rijani menilai bahwa pelaksnaan uji kompetensi seleksi KPID Kalsel mulai dari tes CAT, psikotes, dan wawancara berjalan dengan lancar.

“Seleksinya juga cukup terbuka, dan bisa dilihat bahwa penerimaan seleksi KPID ini mempunyai nilai integritas yang bermanfaat bagi dunia penyiaran di Kalsel,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh peserta lainnya yakni Zulfatah yang merasa senang dalam mengikuti setiap tahapan seleksi yang dilaksnakan baik itu CAT, psikotes, dan wawancara.

“Alhamdulillah saya merasa enjoy (senang) mengikuti setiap tahapan uji kompetensi. Apalagi, Timsel juga sangat aware kepada para peserta. Saya berharap dengan adanya tes ini akan menetapkan orang-orang yang berkompeten di bidang penyiaran,” pungkaanya. [Ad/MC Kalsel]

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarbaru

Gubernur Kalsel Tinjau Tanaman Jagung di Lahan Rawa

Published

on

Gubernur Kalsel H. Muhidin kepada Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan yang telah melakukan penanaman jagung di lahan rawa seluas 120 hektare. (Foto/Ist)

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Rasa bangga dan apresiasi sebesar-besarnya ditunjukan Gubernur Kalsel H. Muhidin kepada Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan yang telah melakukan penanaman jagung di lahan rawa seluas 120 hektare yang berlokasi di Jalan Gubernur Syarkawi, Sei Tabuk, Kabupaten Banjar pada Selasa (15/4/2025) sore.

Hal itu disampaikan Gubernur H. Muhidin saat melakukan peninjauan lahan jagung yang didampingi Wakil Gubernur Kalsel, Hasnuryadi Sulaiman bersama jajaran Pimpinan Forkopimda Kalsel di antaranya yakni Ketua DPRD Kalsel, Supian HK; Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan; Danrem 101/Ant Brigjend TNI Ilham Yunus, Kabinda Kalsel, Brigjen Pol Nurullah; Komandan Lanud Sjamsudin Noor Banjarmasin, Kolonel Pnb Suparjo; Danlanal Banjarmasin, Kolonel Laut Ahmad Ahsan dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman.

Tiba pukul 16.30 WITA, Gubernur Kalsel H. Muhidin beserta rombongan langsung meninjau lokasi penanaman jagung tersebut. Di sana, mengecek kondisi air sebagai langkah dalam mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan dengan menggunakan alat elektroda pH meter.

“Mudah-mudahan setelah panen jagung ini, kita nanti memberitahukan kepada Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Dan bahwa kita sudah panen sekitar 3 hektare, semoga ini bisa berkembang,” sampai Gubernur H. Muhidin selepas meninjau.

Sebagaimana diceritakan oleh Kapolda Kalsel, Gubernur H. Muhidin berbangga dengan lahan yang telah dipinjamkan oleh salah satu masyarakat di kawasan penanaman tersebut. Kini, mulai bertambah kembali luas area lahan yang berada di sekitarnya.

Hal ini, menurut H. Muhidin, sangat menjanjikan sekali dalam mendorong Swasembada Pangan di Kalsel. Dengan program yang dilakukan oleh Polda Kalsel, sehingga komoditas jagung dapat menekan inflasi ke depan.

“Kata Pak Jendral tadi bahwa lahan di sebelah sana sudah mau orangnya meminjamkan, sehingga bertambah luas nantinya. Bahkan adanya penanaman jagung ini akan berdampak dengan kemajuan daerah sini, misalnya sudah ada listrik,” ungkap Gubernur.

Bahkan, Gubernur H. Muhidin menerima informasi bahwa awalnya lahan rawa ini kondisinya tampak berlumpur sekali, kini sudah ditata dengan baik sehingga dapat dijalani. Dan dilakukan penanaman secara perlahan untuk tanam jagung.

Di lahan rawa ini, Polda Kalsel dinilai berhasil dalam penanaman jagung di Banua. Gubernur H. Muhidin pun mengapresiasi sekali, bahkan patut diikuti oleh yang lainnya.

“Terkait hama, bisa disiasati dengan orang-orangan (patung manusia). Seperti monyet kan sering mengganggu tanaman, jadi perlu ada jebakan dan banyak yang bantu dari Dinas Pertanian, ULM serta kelompok lain yang menguji coba ini,” ungkap Gubernur H. Muhidin.

Dengan peninjauan ini, Gubernur H. Muhidin berharap akan segera panen dan mampu menghasilkan dua jenis jagung ke depan, yaitu jagung manis dan jagung pakan ternak.

Sementara itu, Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan mengaku ini merupakan penanaman pertama yang dilakukannya bersama jajaran personil. Hal itu berkat dukungan dan bantuan berbagai stakeholder terkait.

“InsyaAllah ini akan panen sampai selesai ya. Saya berterima kasih kepada Bapak Gubernur, selama ini yang mendukung kami beserta jajarannya. Sehingga, tanaman ini berhasil tumbuh sekarang,” ungkap Kapolda bersyukur.

Terkait hama seperti ulat bersayap, Kapolda Rosyanto mengatakan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dalam menangani hama tersebut. Karena, menurutnya selama penanaman jagung hingga sekarang telah diuji dan ditangani oleh pihak yang berpengalaman serta kompeten di bidangnya.

“Kalau di ULM, ada ahli hama yang menangani penanaman jagung ini. Dan Pak Kadis Pertanian juga membantu kami beserta personilnya langsung,” terang Kapolda Rosyanto.

Selain itu, Kapolda Rosyanto menjelaskan hama monyet dapat diantisipasi dengan Orang-orang Sawah atau memelihara anjing yang mampu mengusirnya. Dan patroli terus demi menjaga kawasan tanaman jagung tersebut.

Kapolda Rosyanto pun berharap, adanya penanaman jagung ini dapat berkontribusi dari bagian Swasembada Pangan di Banua. Dan berhasil dalam program yang diusung oleh Kapolri dalam mendorong Tanam 1 Juta Hektare Jagung di Indonesia. [adv/ad]

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarbaru

Ciptakan Forest City sebagai Ikon Hijau di Pusat Pemerintahan Kalsel

Published

on

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel kembali melakukan kegiatan penyulaman bibit tanaman eucalyptus di area bundaran Forest City. (Foto/Ist)

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel kembali melakukan kegiatan penyulaman bibit tanaman eucalyptus di area bundaran Forest City di kawasan Komplek Perkantoran Gubernur Kalsel, Banjarbaru belum lama ini.

Kegiatan penyulaman ini sebagai langkah perawatan agar vegetasi yang ditanam tetap tumbuh optimal dan seragam. Penyulaman dilakukan pada titik-titik tanaman yang tidak tumbuh atau mati, sehingga seluruh area tetap tertutup hijauan secara merata.

“Dengan perawatan yang rutin, kami harap Forest City benar-benar menjadi ikon hijau di pusat pemerintahan Kalsel,” Kata Fathimatuzzahra.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Fathimatuzzahra, mengatakan penanaman dan penyulaman bibit tanaman eucalyptus ini bertujuan untuk menjaga kelestarian hutan, memperkuat ekosistem hijau, serta memperindah kawasan perkantoran agar menjadi lebih asri dan sejuk

Dia menambahkan, bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan dalam mendukung program penghijauan.

“Tanaman eucalyptus yang ditanam memiliki nama ilmiah Eucalyptus spp. dan telah berada di lokasi selama kurang lebih dua tahun. Berdasarkan pantauan tim kehutanan, pertumbuhan rata-rata pohon eucalyptus tersebut telah mencapai tinggi antara dua hingga tiga meter,” kata Fathimatuzzahra, Selasa (14/4/2025).

Ditambahkannya, kegiatan penyulaman ini dilakukan sebagai langkah perawatan agar vegetasi yang ditanam tetap tumbuh optimal dan seragam.

Penyulaman pun dilakukan pada titik-titik tanaman yang tidak tumbuh atau mati, sehingga seluruh area tetap tertutup kehijauan secara merata.

“Dengan perawatan yang rutin, kami harap Forest City benar-benar menjadi ikon hijau di pusat pemerintahan Kalsel,” pugkasnya. [adv/ad]

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarbaru

Pejabat Pemprov Kalsel Bahas Agenda dan Rencana Strategis Pembangunan Daerah

Published

on

Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin memimpin kegiatan Coffee Morning bersama jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. (Foto/Ist)

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin memimpin kegiatan Coffee Morning bersama jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di Gedung DR. KH. Idham Chalid, Banjarbaru, Senin (14/4/2025) pagi.

Didampingi Wakil Gubernur Kalsel, Hasnuryadi Sulaiman dan Pj. Sekdaprov Kalsel, M. Syarifuddin.

Kegiatan rutin ini menjadi wadah diskusi sejumlah isu strategis terkait pembangunan daerah dan agenda pemerintahan ke depan.

Salah satu pembahasan utama adalah persiapan Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan yang akan dipusatkan di kawasan perkantoran Kalsel di Banjarbaru.

Gubernur Muhidin menyampaikan bahwa peringatan akan digelar secara sederhana, namun tetap meriah dan melibatkan masyarakat.

Meski sederhana, kita ingin tetap menghidupkan UMKM dan menghibur masyarakat. Kita akan hadirkan Band lokal maupun nasional. Ini juga sekaligus pemberdayaan kawasan perkantoran,” ungkap Gubernur Muhidin.

Dalam kesempatan itu juga dibahas penetapan pakaian seragam yang akan digunakan pada hari jadi tersebut. Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda akan mengenakan baju adat Banjar berwarna biru muda dan untuk Forkopimda Kalsel mengenakan warna hitam, sementara SKPD Kalsel memakai warna biru dongker.

Gubernur juga menyinggung rencana revisi Peraturan Gubernur terkait batasan jumlah lantai bangunan di kawasan perkantoran yang saat ini dibatasi maksimal tiga lantai.

“Kantor Gubernur kita sendiri empat lantai, jadi perlu penyesuaian. Tapi tetap kita jaga agar tidak bertentangan dengan kearifan lokal, nilai-nilai rumah Banjar, dan tetap mengusung konsep modern,” ujarnya.

Selain itu, Masalah pendataan aset daerah juga menjadi perhatian. Gubernur menegaskan pentingnya percepatan pendataan agar tidak terjadi temuan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ia menyebutkan bahwa hingga 2024, sebanyak 90,1% aset telah dinyatakan baik oleh BPK.

“Ini capaian yang baik, tapi kita harus terus bekerja cepat untuk menyelesaikan sisanya dan mencari solusi atas kekurangan yang ada,” tegasnya.

Gubernur Kalimantan Selatan turut membahas secara rinci skema perizinan karbon dalam rangka mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca dan pembangunan berkelanjutan di daerah. Menurutnya, permohonan izin karbon harus diajukan melalui skema perizinan pemanfaatan hutan.

“Izin karbon dapat dimohonkan untuk kawasan hutan lindung, hutan produksi, dan hutan konversi. Namun yang tidak diperbolehkan adalah kawasan hutan konservasi, seperti Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam,” tegas Gubernur H. Muhidin.

Senada dengan yang disampaikan Kepala Dinas Kehutanan, Fathimatuzzahra. Saat ini, salah satu perusahaan yang dinilai telah siap untuk mendukung program cadangan karbon adalah PT Hutan Rindang Banua, yang bergerak di bidang Hutan Tanaman Industri (HTI). Perusahaan tersebut disebutkan tidak lagi melakukan aktivitas penebangan pohon pada areal tertentu.

“Sebanyak 30 ribu hektare akan disiapkan khusus sebagai kawasan cadangan karbon,” ujar Fathimatuzzahra, menandakan komitmen kuat sektor swasta dalam mendukung agenda hijau pemerintah.

Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh kolaborasi antara pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam menjaga kelestarian lingkungan serta mengoptimalkan potensi ekonomi karbon di Kalsel.

Kemudian, wacana penghapusan aset kendaraan dinas juga mengemuka dalam pertemuan tersebut. Mobil-mobil dinas yang telah berusia di atas delapan tahun akan diajukan untuk penghapusan melalui lelang.

“Untuk kendaraan dinas ke depan, sistemnya sewa saja. Ini agar tidak membebani pemerintah dalam pengelolaan aset,” ujar Muhidin.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BPKAD Kalsel, Subhan Nur Yaumil, menjelaskan bahwa telah dilakukan kajian perbandingan antara sistem sewa dan pembelian kendaraan dinas. Hasil kajian menunjukkan bahwa skema sewa dinilai lebih efisien secara anggaran.

“Kalau kita bandingkan antara membeli dan menyewa, skema sewa seperti yang disampaikan Pak Gubernur memang lebih murah dan praktis dalam jangka panjang,” jelas Subhan.

Penjelasan lebih lanjut juga disampaikan oleh Kepala Inspektorat Provinsi Kalsel, Akhmad Fydayeen yang menekankan pentingnya mekanisme pengawasan dan akuntabilitas dalam transisi sistem ini, agar pengelolaan aset tetap sesuai dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.

Selain isu-isu utama tersebut, kegiatan Coffee Morning juga diisi dengan paparan dari para kepala SKPD yang menyampaikan berbagai perkembangan program dan persoalan teknis lainnya sesuai sektor masing-masing. Diskusi ini menjadi bagian integral dalam mendorong koordinasi lintas sektor dan sinergi dalam pelaksanaan pembangunan daerah. [adv/ad]

Bagikan ke
Continue Reading

Populer