Banjar
52 Peserta Ikuti Uji Kompetensi Psikotes Seleksi KPID Kalsel

BANJAR, SuaraBorneo.com – Calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali berjibaku dalam rangkaian tes seleksi. Sebanyak 52 peserta tes, mengerjakan soal kompetensi psikotes, di Gedung Manajemen Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, Kabupaten Banjar, Kamis (10/4/2025).
Anggota Tim Seleksi (Timsel) KPID Kalsel periode 2024-2027, M. Tasriq Usman mengatakan, uji psikotes ini merupakan tahap lanjutan dari uji CAT sebelumnya, dimana melalui uji ini akan mendapatkan calon-calon komisioner yang tidak hanya memiliki skill dan pengetahuan tentang penyiaran, tetapi memahami lebih dalam mental dan psikologi mereka.
“Untuk jumlah peserta yang ikut uji psikotes hari ini seharusnya ada 53 orang namun 1 tidak hadir karena sedang umroh, sehingga hanya ada 52 peserta yang mengikuti dari 57 peserta yang lulus seleksi administrasi sebelumnya, dan sisanya adalah incumbent atau petahana. Uji psikotes ini akan berlangsung selama lima jam, dan nanti setelah ini kita akan lanjutkan uji kompetensi terakhir yaitu uji wawancara pada tanggal 21-22 nanti,” kata Tasriq.
Untuk 1 orang peserta yang sedang melaksanakan umroh, Tasriq menjelaskan, bahwa pihak Timsel KPID Kalsel masih memperbolehkan yang bersangkutan untuk mengikuti tahapan selanjutnya, namun nilai uji psikotesnya adalah nol, hal ini sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Sesuai dengan kebijakan yang kami sepakati, bahwa peserta yang melaksanakan umroh tersebut tetap bisa mengikuti tahapan seleksi selanjutnya, namun untuk nilai uji psikotes ini adalah nol, atau tidak ada uji psikotes susulan,” jelasnya.
Lebih jauh Tasriq menjelaskan setelah selesai tahapan wawancara pada tanggal 21-22 April mendatang, pihak Timsel akan menentukan 21 peserta dari 57 peserta yang lulus dan akan melanjutkan pada tahapan uji publik selama 10 hari untuk melihat bagaimana tanggapan masyarakat terhadap 21 peserta terpilih tersebut.
Jika selama uji publik tidak ada gugatan, maka nama ke 21 peserta tersebut akan diserahkan ke Komisi I DPRD Kalsel untuk selanjutnya diadakan uji fit and proper test.
“Kita berharap seluruh peserta bisa mengikuti seluruh tahapan seleksi, karena sampai saat ini kami sepakat hanya akan meloloskan peserta sesuai dengan hasil uji kompetensi yang mereka laksanakan dengan baik,” tukasnya. [adv/ad]
Bagikan keBanjar
Sholawatan dan Tausiyah Bersama Guru Ahmad Sufian Al Banjar di Alam Roh 88 Kiram Kabupaten Banjar

BANJAR, SuaraBorneo.com – Suasana penuh keberkahan kembali menyelimuti Bumi Shalawat Alam Roh 88 Desa Kiram, Kabupaten Banjar pada jumat (10/18) malam.
Kali ini, Sholawatan dan Tausiah yang rutin digelar oleh Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin setiap bulan purnama ini menghadirkan TGH. Ahmad Sufian Al Banjari atau Guru Sufian sebagai penceramah.
Para santri, Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemprov Kalsel, dan warga sekitar kawasan Kiram antusias mengikuti kegiatan ini, berharap mendapatkan ilmu serta keberkahan.
Usai Sholat Isya berjamaah, acara dilanjutkan dengan pembacaan Syair Maulid oleh grub Maulid Irsyadul Fatah, Tatah Pamangkih Laut, Kabupaten Banjar, dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al-Quran yg dbacakan oleh Qori M. Yusuf.
Gubernur Kalsel melalui Plt. Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi , dr. Diauddin, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang telah berpartisipasi dalam acara ini, semoga setiap langkah yang kita ambil untuk acara ini bernilai ibadah di sisi Allah SWT,” ujar dr. Diauddin.
Lebih lanjut, dr. Diauddin mengutip hadits Rasulullah SAW, ia menekankan bahwa setiap amal perbuatan tergantung pada niat.
“Sesungguhnya amal perbuatan tergantung niatnya, dan sesungguhnya orang itu tergantung dari apa yang diniatkannya itu,” ujar dr. Diauddin sembari mengajak seluruh jamaah untuk selalu meluruskan niat dalam setiap langkah kehidupan, baik dalam bekerja, beribadah, maupun berinteraksi dengan sesama.
Sementara itu, dalam tausiahnya, TGH. Ahmad Sufian Al-Banjari mengingatkan para jamaah akan bahaya kebodohan.
Beliau mengutip hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa kebodohan adalah salah satu sifat yang sangat dibenci oleh Nabi Muhammad.
Lebih lanjut, TGH. Ahmad Sufian menjelaskan, berdasarkan kitab al-Hikam karya Ali bin Abi Thalib, orang bodoh memiliki enam ciri khas, di antaranya yaitu mudah marah tanpa sebab, berbicara tanpa makna, selain itu orang bodoh juga cenderung memberikan sesuatu yang tidak sesuai tempatnya, tidak dapat membedakan teman dan lawan, serta mudah percaya kepada siapa saja meski sudah berkali-kali ditipu.
“Ciri-ciri ini seringkali kita temui dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu, kita perlu waspada dan berusaha untuk memperbaiki diri agar terhindar dari sifat-sifat tersebut.” ujar Guru Sufian dalam tausiahnya.
Menutup tausiahnya, Guru Sufian menegaskan betapa pentingnya bagi umat Muslim untuk menghindari sifat-sifat ini, Menurutnya, kebodohan bukan hanya soal kurangnya ilmu, tetapi juga soal akhlak dan perilaku yang mencerminkan kurangnya kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.
“Sungguh, Rasulullah sangat tidak menyukai kebodohan, karena hal ini bisa menjerumuskan seseorang pada perbuatan yang sia-sia dan merugikan diri sendiri maupun orang lain,” pungkasnya.
Acara kemudian ditutup dengan pembacaan tahlil dan doa yang dipimpin oleh Guru Sufian.
Tampak hadir pada acara tersebut yaitu para habaib, para ulama, tokoh masyarakat, Komisaris Bank Kalsel, Asisten Gubernur serta sejumlah Kepala SKPD di Lingkungan Provinsi Kalsel. [ad/adpim]
Bagikan keBanjar
Menteri LHK Bersama Sekdaprov dan Dubes Norwegia Gerakan Penanaman Pohon Bersama Kelompok Tani di Kabupaten Banjar

BANJAR, SuaraBorneo.com – Usai meresmikan Persemaian Liang Anggang Kota Banjarbaru, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia, Siti Nurbaya didampingi Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdapov) Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar bersama Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Krüger Giverin melaksanakan penanaman pohon di Desa Sungai Arfat, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Senin (14/10) siang.
Program ini dilaksanakan melalui kerja sama antara Indonesia dan Norwegia, dalam kemitraan yang mendukung upaya Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya.
Kegiatan ini diimplementasikan melalui FOLU Norway Contribution Phase One (FOLU NC-1), dengan alokasi anggaran sebesar 38,19 miliar rupiah untuk Kalimantan Selatan, yang menargetkan penanaman di area seluas 1.724 hektare.
Penanaman pohon bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Berkat Sulasih lokasinya,yang berada di blok sungai Arfat, Desa Sungai Arfat, Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar dengan luas 70 hektar dengan berbagai jenis tanaman pohon seperti durian, alpukat, rambutan, cempedak, langsat, dan mangga (okulasi).
Setiba dilokasi kegiatan, rombongan Menteri Siti Nurbaya, Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Krüger Giverin, Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (Ditjen PDASRH), Dyah Murtiningsih, Direktur Utama PT Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir dan pejabat lainnya langsung melakukan penanaman pohon.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Selatan, Fathimatuzzahra menyampaikan bahwa Gerakan Revolusi Hijau yang dicanangkan oleh Gubernur Kalimantan Selatan pada 2017, sebagaimana diamanahkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 7 Tahun 2018 tentang Gerakan Revolusi Hijau, merupakan langkah besar dalam upaya memperbaiki lingkungan hidup dan meningkatkan ketahanan bencana di sektor kehutanan di Kalimantan Selatan.
Hal ini, menurutnya, selaras dengan kegiatan penanaman bersama yang dilakukan pada kunjungan lapangan Program FOLU Net Sink 2030 di Kalimantan Selatan yang berada di Desa Sungai Arfat, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar.
Fathimatuzzahra juga menambahkan bahwa Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi yang telah menyusun dokumen rencana kerja Subnasional Indonesia FOLU Net Sink 2030 untuk mendukung pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca.
“Melalui program ini, pada tahun 2024, Kalimantan Selatan melaksanakan aksi mitigasi dengan peningkatan cadangan karbon melalui pembuatan hutan rakyat seluas 305 hektar di lima lokasi KTH, termasuk KTH Berkat Sulasih” ujarnya.
Lebih lanjut, Fathimatuzzahra berharap agar program ini terus didukung, termasuk melalui fase kedua FOLU Net Sink, dan meminta agar ke depan pengadaan bibit dapat didukung oleh Pusat Layanan Akses (PLA) yang baru saja diresmikan. Dengan demikian, ia optimis bahwa target pemulihan lahan kritis di Kalimantan Selatan dapat dicapai lebih cepat.
Sementara itu, Menteri Siti Nurbaya menyampaikan bahwa pelaksanaan RHL di Kalimantan Selatan telah menunjukkan perkembangan yang positif. Menurutnya, partisipasi aktif masyarakat dalam program ini sangat menggembirakan dan memberikan kesan yang baik.
“Saya semakin yakin bahwa Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi terbaik dalam pelaksanaan rehabilitasi lahan melalui penanaman pohon. Untuk tahap selanjutnya, dukungan Result Based Contribution (RBC) Phase 2 untuk Kalimantan Selatan perlu terus kita dorong,” ujar Menteri Siti.
Menteri Siti juga menambahkan bahwa keberhasilan Indonesia dalam menurunkan tingkat deforestasi, yang berdampak pada penurunan emisi karbon, telah mendapat apresiasi dari Pemerintah Norwegia. Prestasi ini mendorong Norwegia untuk terus memberikan dukungan pembiayaan melalui kemitraan dalam upaya penurunan emisi karbon di masa depan.
Disisi lain, Duta Besar Rut Krüger juga memberikan apresiasi terhadap masyarakat yang tergabung dalam KTH, terutama kepada KTH Berkah Sulasih di Sungai Arfat, yang bersama pemerintah daerah Kalimantan Selatan telah berhasil mengimplementasikan program RHL dengan baik.
“Kami sangat menghargai partisipasi aktif masyarakat dan pemerintah daerah dalam mendukung upaya penurunan emisi melalui rehabilitasi lahan. Semangat dan kerja sama yang Anda tunjukkan hari ini mencerminkan komitmen kuat untuk menanggulangi perubahan iklim,” kata Dubes Rut.
Untuk rinciannya, KTH Berkah Sulasih, yang berlokasi di Desa Sungai Arfat, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, menjalankan program RHL dengan metode agroforestri di lahan seluas 70 hektar.
Lahan ini sudah siap untuk ditanami setelah melalui tahap persiapan, seperti pembersihan lahan dan pemasangan ajir. Pengadaan bibit juga telah selesai, dengan rencana penanaman berbagai jenis tanaman buah, seperti durian, petai, jengkol, dan alpukat.
Kelompok tani ini terdiri dari 50 anggota, dengan komposisi 20% warga asli dan 80% warga pendatang. Partisipasi perempuan dalam kelompok ini juga cukup signifikan, dengan 16 perempuan terlibat dari total 50 anggota.
Selain pejabat pemerintah, dalam kegiatan ini, turut hadir tokoh masyarakat dari KTH Ushuluddin, KTH Bumi Sejahtera, KTH Dewa Subur, dan KTH Sepakat Baru. [ad/adpim]
Bagikan keBanjar
Dinkes Banjar Gelar Rakor Kesehatan Masyarakat, Angka Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi

KARANG INTAN, SuaraBorneo.com – Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Kesehatan menggelar Rapat koordinasi (Rakor) Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) di Bukit Bintang Park and Resort, Karang Intan, Senin (30/9/2024) pagi.
Rakor dibuka Pjs Bupati Banjar Akhmad Fydayeen diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Ikhwansyah didampingi Kadinkes Yasna Khairina. Dihadiri perwakilan Bappedalitbang, Dinsos P3AP2KB, DPMD, kepala Puskesmas, forum camat serta jajaran Dinkes Banjar.
Di hadapan peserta Ikhwansyah menyampaikan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 telah dicantumkan sasaran strategis Program Kesmas yaitu Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 183/100.000 KH, Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) 16/1.000 KH, penurunan prevalensi stunting pada balita menjadi 14 persen dan penurunan prevalensi wasting 7 persen.
“Capaian indikator kinerja akan sangat didukung oleh berbagai upaya dalam rangka pemerataan akses pelayanan kesehatan diseluruh wilayah melalui peningkatan kinerja sistem kesehatan meliputi upaya kesehatan, SDM, farmasi, alat kesehatan, pengawasan obat dan makanan serta perlindungan finansial bagi masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Iwan Kemenkes telah melakukan perubahan Rencana strategis (Renstra) dimana perubahan tersebut mencerminkan prinsip dan tujuan dari transformasi kesehatan sebagai salah satu upaya dalam melakukan terobosan dan inovasi percepatan pencapaian target nasional tahun 2024 dan target SDGs tahun 2030.
“Bidang kesehatan khususnya terkait dengan kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, gerakan masyarakat hidup sehat dan penguatan sistem kesehatan serta dalam upaya mencapai Indonesia Emas tahun 2045,” imbuhnya.
Perubahan rencana strategis tersebut menurutnya, mengakibatkan perubahan indikator sesuai dengan enam pilar Transformasi Kesehatan, yaitu Transformasi Layanan Primer, Layanan Rujukan, Sistem Ketahanan Kesehatan, Sistem Pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan, dan Teknologi Kesehatan.
“Untuk Program Kesmas sangat terkait dengan pilar pertama, sehubungan hal tersebut maka perlu pelaksanaan Rakor Kesmas sebagai langkah konsolidasi penggerakan program kesehatan masyarakat untuk mewujudkan Transformasi Layanan Primer,” ungkapnya.
Sementara Kadinkes Banjar Yasna Khairina menjelaskan, permasalahan Kesehatan di Kabupaten Banjar yang saat ini sedang dihadapi adalah masih tingginya kasus kematian ibu dan bayi serta tingginya kasus stunting.
“Hingga September 2024 tercatat ada 17 kasus kematian ibu dan 89 kasus kematian bayi. Prevalensi stunting berdasarkan hasil intervensi serentak bulan Juni 2024 masih di angka 24,4 persen,” sebutnya.
Untuk menekan angka tersebut, upaya yang dilakukan pihaknya adalah melaksanakan Rakor Kesmas, pendampingan ke puskesmas-puskesmas dengan SpOG RS Ratu Zalecha dan audit maternal perinatal agar kasus tersebut tidak terulang kembali.
“Harapan ke depannya dukungan, kolaborasi, partisipasi dan kerjasama kita semua dapat menurunkan AKI, AKB dan prevalensi stunting sesuai dengan target yang ditetapkan atau bahkan lebih rendah lagi,” tutupnya. (*)
Bagikan keBanjar
Ketua Ombudsman RI Pantau Desa Anti Maladministrasi Pertama di Banjar

BANJAR, SuaraBorneo.com – Dalam rangka menciptakan pelayanan publik berkualitas di tingkat desa sebagai unit pelayanan yang sehari-hari bersentuhan langsung dengan masyarakat, adalah hal yang strategis untuk melakukan penetapan Desa Anti Maladministrasi. Di Kabupaten Banjar, telah ditetapkan Desa Indrasari sebagai Desa Anti Maladministrasi pada 17 September 2024. Dalam rangkaian kunjungan kerja di Kalimantan Selatan (Kalsel), Ketua Ombudsman RI didampingi Kepala Perwakilan Ombudsman Kalsel memantau secara langsung operasional dan layanan Desa Indrasari sebagai Desa Anti Maladministrasi pertama di Kabupaten Banjar (4/10/2024).
Kepala Desa Indrasari, A. Yani, menegaskan komitmen Pemerintah Desa Indrasari untuk mewujudkan Desa Inklusif dan Ramah Disabilitas. Berbagai upaya telah dilakukan mulai dari pemenuhan sarana prasarana yang menunjang layanan khusus hingga penyediaan inovasi layanan berbasis digitalisasi dan jemput bola layanan. Dari segi pengelolaan pengaduan pemerintah desa telah menyediakan berbagai kanal pengaduan yang bisa diakses oleh masyarakat desa mulai dari datang langsung, whatsapp hingga telepon. ’’Dengan adanya berbagai inovasi yang dilakukan, kami berharap agar semua warga Desa Indrasari dapat mengakses layanan tanpa terkecuali, begitu halnya dengan pengaduan kami telah menyiapkan berbagai kanal pengaduan dan tindaklanjut penanganan pengaduan yang transparan’’, tegasnya.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa dengan penetapan Desa Indrasari sebagai Desa Anti Maladministrasi ada manfaat yang dirasakan, khususnya dari sisi peningkatan pemahaman dan kesadaran dari Perangkat Desa untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan terhindar dari maladministrasi. Dalam hal ini, Pemerintah Desa memahami bahwa pelayanan publik tidak hanya bersifat administratif, namun lebih luas dari itu. Kedepannya Pemerintah Desa berharap agar Desa Anti Maladministrasi terus berkembang dan dapat ditularkan ke Desa-Desa lain.
Pjs. Bupati Banjar, Akhmad Fydayeen, menyampaikan perlunya penguatan dan pembinaan secara berkelanjutan kepada Pemerintah Desa Indrasari terutama dalam rangka menjaga kualitas pelayanan di Desa Indrasari sebagai Desa Anti Maladministrasi pertama di Kabupaten Banjar. Pemerintah Desa memegang peranan yang sangat strategis karena memberikan berbagai layanan dasar dan berhadapan langsung dengan masyarakat sehingga diperlukan komitmen yang kuat untuk mewujudkan Pemerintah Desa yang berintegritas, transparan, inklusif dan akuntabel. ”Saya berharap dengan adanya pertemuan ini, kita dapat bertukar pengalaman serta bersama-sama berupaya menindaklanjuti penetapan Desa Anti Maladministrasi di Kabupaten Banjar’’, tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Ombudsman RI, Mokhammad Najih, menyampaikan apresiasi terhadap pembentukan Desa Anti Maladministrasi di Kabupaten Banjar. Harapannya agar kewajiban Pemerintah Desa sesuai amanah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa untuk meningkatkan pelayanan publik bagi warga Desa guna mempercepat perwujudan kesejahteraan umum bisa direalisasikan. ”Dibutuhkan komitmen dan aksi-aksi nyata dari Pemerintah Desa Indrasari serta peran serta dari berbagai pihak, khususnya pemerintah daerah, supaya penetapan Desa Anti Maladministrasi berdampak dan membawa manfaat positif untuk pembangunan Desa, kedepannya perlu upaya internalisasi mengenai asas-asas, nilai-nilai dan norma-norma pelayanan publik, sehingga tidak hanya diketahui, namun juga dijiwai dan dilaksanakan dalam aktivitas sehari-hari”, pungkasnya. (*)
Bagikan keBanjar
Gubernur Kalsel Didampingi Acil Odah Silaturahmi ke Kediaman Zuriat Datu Kalampayan di Dalam Pagar Martapura

BANJAR, SuaraBorneo.com – Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin didampingi istri Hj. Raudatul Jannah atau Acil Odah, Ketua TP PKK Provinsi Kalsel melakukan silaturahmi ke rumah kediaman Zuriat Datu Kalampayan, Guru Irsyad Zain, orangtua Guru KH. Daudi Al Irsyadi di Desa Dalam Pagar, Martapura selepas Magrib pada Rabu (2/9).
Dalam silaturahmi itu, istri Gubernur Kalsel Acil Odah berkesempatan mengaji atau membaca mushaf Al-Qur’an yang ditulis tangan oleh Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, ulama termasyhur di Tanah Kalimantan, wafat pada 1812. Dikebumikan di desa Kalampayan, hingga dikenal Datu Kalampayan.
Didampingi Paman Birin, Ustad Supian dan H. Ahmad, Acil Odah membaca Surah Al Kahfi Ayat 1 – 20. Al-Qur’an yang berusia di atas 200 tahun tersebut berukuran lebih lebar dari Al-Qur’an cetakan sekarang.
Istri Gubernur Acil Odah pun merasa senang bisa membacanya langsung mushaf Al-Qur’an tulisan tangan KH Muhammad Arsyad Al-Banjari.
Selepas mendampingi Acil Odah mengaji, Paman Birin pun berkesempatan menggunakan jubah yang pernah dipakai Datu Kalampayan.
Pun demikian, Acil Odah juga berkesempatan memegang jubah Datu Kalampayan.
“Alhamdulilah, malam ini Ulun bersama istri berkesempatan bersilaturahmi di kediaman Tuan Guru H. Ahmad Daudi. Semoga kita semua mendapatkan keberkahan gasan Banua tercinta,” sampai Gubernur Paman Birin. [ad/adpim]
Bagikan keBanjar
Karhutla di Kabupaten Banjar Membakar 108 Hektare Lahan di 11 Kecamatan

MARTAPURA, SuaraBorneo.com – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi selama beberapa bulan di Kabupaten Banjar hingga hari ini, Jumat (27/9/2024) sudah membakar 108,117005 hektare.
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Banjar mencatat, dari jumlah 108 hektare lebih tersebut, karhutla terjadi di 11 kecamatan, dimana penanganan dilakukan mulai dari 26 Juni lalu.
11 kecamatan dimaksud masing-masing Kecamatan Martapura, Martapura Timur, Martapura Barat, Sungai Tabuk, Astambul, Pengaron, Karang Intan, Aranio, Gambut, Beruntung Baru dan Kecamatan Tatah Makmur.
Plt Kepala Pelakaana BPBD Kabupaten Banjar Agus Siswanto melalui Kepala Seksi Kedaruratan Arifin mengatakan jumlah tersebut dipastikan akan bertambah seiring cuaca panas yang masih terjadi.
“Pasti, jumlahnya pasti akan bertambah karena cuaca masih panas saat ini. Selalu terjadi tiap hari meskipun jumlahnya tidak banyak seperti tahun lalu,” ujarnya.
Meski begitu pihaknya berupaya untuk meminimalisir jumlahnya dengan melakukan penanganan maksimal di setiap lahan yang terbakar. Beda halnya dengan lahan perkebunan milik perusahaan yang terbakar, karena hal itu ranahnya perusahaan bersangkutan.
“Itu perkebunan bukan tanggung jawab kita, kita tidak punya kewajiban, tapi itu tanggung jawab perusahaan sendiri, mereka wajib penanganan sesuai dengan aturan yang ada. Terkait soal berapa luasan lahan itu tidak masuk dalam hitungan Pusdalops PB,” tutupnya. (*)
Bagikan keBanjar
Semangat Haornas, Gubernur Kalsel Apresiasi Gowes Explore Riam Kanan

BANJAR, SuaraBorneo.com – Dalam semangat memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-41 Tahun 2024, Gubernur Kalimantan Selatan, H. Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin melalui Plt. Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kalsel, dr Diauddin secara resmi melepas peserta Gowes Explore Riam Kanan.
Kegiatan yang dipusatkan di Objek Wisata Tambela Aranio, Kabupaten Banjar, pada minggu (22/9) pagi, sukses menyedot perhatian masyarakat pencinta olahraga sepeda.
Pelepasan yang diikuti oleh 400 pesepeda ini ditandai dengan pengibaran bendera start, langsung disambut dengan penuh antusias oleh para peserta yang siap menaklukkan rute menantang sepanjang 20 km serta menyajikan keindahan alam pegunungan serta pesona wisata Bukit Matang Keladan.
Selain tantangan alam yang menarik, Dispora Kalsel juga menyediakan doorprize, termasuk sepeda dan hadiah menarik lainnya, menambah semarak acara tersebut.
Dalam sambutannya tertulisnya, Gubernur Paman Birin menekankan pentingnya olahraga dalam kehidupan sehari-hari.
“Peringatan Hari Olahraga Nasional, pada dasarnya merupakan momentum penting bagi kita untuk menyadari dan mengingatkan kembali pentingnya olahraga dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Paman Birin.
Lebih lanjut, Paman Birin juga mengingatkan pentingnya olahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
“Olahraga bukan hanya tentang prestasi, tetapi juga tentang gaya hidup sehat yang berdampak positif pada produktivitas dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Paman Birin juga mengajak semua peserta untuk menikmati setiap momen perjalanan, berharap kegiatan ini memberikan manfaat kesehatan dan pengalaman berharga.
Menutup sambutannya, Paman Birin juga mengajak seluruh peserta untuk menikmati setiap momen perjalanan, sembari memetik manfaat kesehatan dan pengalaman berharga dari kegiatan ini.
Gubernur dua periode ini berpesan agar peserta tetap menjaga keselamatan selama perjalanan.
“Semangat yang kita tunjukkan hari ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Kalimantan Selatan untuk mengadopsi gaya hidup sehat melalui olahraga. Saya juga mengingatkan agar selalu mengutamakan keselamatan selama beraktivitas,” pungkasnya.
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Forkopimda Kalsel, jajaran Dispora Kalsel dan sejumlah SKPD lingkup Kalsel lainnya, tokoh masyarakat setempat serta tamu undangan lainnya. [ad/adpim]
Bagikan ke-
Kalsel9 bulan ago
Dibuka Jokowi dan Iriana, Acil Odah Turut Hadiri Hari Anak Nasional di Papua
-
Kalsel9 bulan ago
Kalsel Raih Penghargaan Komunitas Informasi Masyarakat Terinovatif 2024
-
Jakarta8 bulan ago
BMKG: Waspada Potensi Hujan Deras Angin Kencang dan Petir
-
Kaltara8 bulan ago
Bahas Isu Sosial Ekonomi Perbatasan pada Disertasinya, Gubernur Peroleh Predikat Cumlaude
-
Balikpapan12 bulan ago
Idulfitri 1445 H, Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17%
-
Banjarmasin8 bulan ago
KPw BI Kalsel Gelar Green Seminar 2024, Peran Strategis Kalimantan dalam Transformasi Ekonomi Hijau Di Indonesia
-
Kalsel9 bulan ago
Pelantikan KBB Provinsi Bali, Gubenur dan Acil Odah Disambut Antusias Warga Banjar