Ketahanan Pangan Nasional, Pemprov Kalsel Gelar Panen Raya di Desa Panca Karta - SuaraBorneo.com
Connect with us
image host

Barito Kuala

Ketahanan Pangan Nasional, Pemprov Kalsel Gelar Panen Raya di Desa Panca Karta

Published

on

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar kegiatan Panen Raya di Desa Panca Karta. (Foto/Ist)

MARABAHAN, SuaraBorneo.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar kegiatan Panen Raya di Desa Panca Karta, Kecamatan Alalak Raya, Kabupaten Barito Kuala, Senin (7/4/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Panen Raya Padi Serentak yang diselenggarakan di 14 provinsi seluruh Indonesia, yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, serta Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

Acara ini dihadiri oleh Pangdam IV Mulawarman, Gubernur Kalsel yang diwakili oleh Pj Sekda Kalsel, Muhammad Syarifuddin, Bupati Batola, Wakil Bupati Batola, serta Kepala Dinas PKP Kalsel, Syamsir Rahman, bersama dengan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Kalsel, Muhammad Syarifuddin, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman atas perhatian besar yang diberikan terhadap ketahanan pangan nasional, terutama dalam meningkatkan produksi padi sebagai komoditas pangan utama Indonesia.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam Panen Raya Padi Serentak di 14 provinsi, yang menjadi bukti nyata dari kerja keras, dedikasi, dan kolaborasi antara pemerintah pusat, TNI, pemerintah daerah, sektor swasta, akademisi, dan petani.

“Keberhasilan Panen Raya ini mengingatkan kita akan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam pembangunan sektor pertanian. Dengan komitmen dan upaya bersama, kita akan terus mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” ujar Syarifuddin.

Selain itu, Bupati Batola, H. Bahrul Ilmi, menambahkan bahwa momentum ini menjadi penghargaan besar bagi Kabupaten Barito Kuala yang turut berperan aktif dalam menciptakan ketahanan pangan di Kalsel dan Indonesia.

Ia menekankan pentingnya pengelolaan air yang optimal untuk mendukung pertanian berkelanjutan, seperti pembangunan tanggul untuk memastikan ketersediaan air dan memfasilitasi penanaman padi hingga tiga kali setahun.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman, mengungkapkan bahwa Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi dengan produksi gabah tertinggi di Pulau Kalimantan, mencapai 1,26 juta ton gabah kering panen.

Ia juga menyebutkan bahwa Presiden dan Menteri Pertanian memberikan arahan untuk meningkatkan produksi gabah menjadi 3 juta ton dengan bantuan optimalisasi lahan dan cetak sawah rakyat.

“Panen Raya Serentak di Kalsel hari ini mencakup 8 kabupaten, dengan total lahan yang dipanen sekitar 20 ribu hektare. Di Kabupaten Barito Kuala, ada 6 hektare yang terlibat dalam kegiatan ini. Kalsel akan terus berkontribusi sebagai penyangga pangan nasional,” kata Syamsir.

Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga berencana melaksanakan survei untuk pengembangan sawah rakyat yang akan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu 15 ribu hektare pada tahap pertama dan 7 ribu hektare pada tahap kedua.

“Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan baik di tingkat lokal maupun nasional,” ungkapnya.

Kegiatan Panen Raya ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia, dengan Kalimantan Selatan sebagai salah satu sentra utama produksi padi di tanah air.

Untuk diketahui kegiatan juga dirangkai dengan penyerahan bantuan alat pertanian oleh Kementerian pertanian kepada Kabupaten Batola serta dilanjutkan dengan banguan Pemprov Kalsel ke Petani di Batola. [adv/ad]

Bagikan ke

Barito Kuala

UPZ Bank Kalsel Beri Bantuan Rombong Barakah Kepada 5 Orang Mustahik 

Published

on

Pemberian secara simbolis Rombong Barakah diserahkan langsung Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin kepada PJ Bupati Barito Kuala, Dinansyah, S.Sos., M.M. (Foto/Ist)

MARABAHAN, SuaraBorneo.com – Wujud kepedulian kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pemberdayaan ekonomi untuk para mustahik diseluruh Kalimantan Selatan. Dalam program “Rombong Barakah” Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Bank Kalsel kembali salurkan bantuan gerobak.

Pada tanggal 4 Januari 2025 lalu dalam momen Hari Jadi ke-65 tahun Kabupaten Barito Kuala dengan tema “Bersatu Menuju Batola Maju”, melalui Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Budaya dan Pariwisata, Bapak Sabirin bersinergi dengan Kepala Kantor Cabang Marabahan, Bapak M. Fauzan Noor untuk memberikan Rombong Barakah kepada 5 orang Mustahik yang berjualan di Pusat Kuliner Marabahan dan yang tergolong keluraga yang tidak mampu.

Pada puncak acara Hari Jadi ke-65 tahun Kabupaten Barito Kuala tersebut diselipkan momen pemberian secara simbolis Rombong Barakah yang diserahkan langsung oleh Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin kepada PJ Bupati Barito Kuala, Dinansyah, S.Sos., M.M disaksikan oleh Sekda Kabupaten Barito Kuala, Ir. H. Zulkipli Yadi Noor, M.Sc yang selanjutnya diserahkan kepada 5 orang mustahik penerima Rombong Barakah UPZ Bank Kalsel.

Adapun nama 5 Mustahik penerima Rombong Barakah UPZ Bank Kalsel yaitu Norhadi, Suaib, Hartomi, Ibu Jubaidah, dan Ibu Siti Barkiah.

“Semoga bantuan Rombong Barakah ini menjadi langkah awal yang membawa kemajuan bagi usaha kepada 5 Mustahik sehingga rombong ini bisa mendukung kelancaran usaha dan meningkatkan pendapatan, serta memberikan manfaat yang besar bagi 5 orang Mustahik penerima Rombong Barakah tersebut,” pesan Fachrudin.

Bagi Donatur dan Sahabat Bank Kalsel yang ingin menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu saudara kita yang membutuhkan, kamu bisa ikut berpartisipasi dalam program-program kegiatan yang diinisiasi oleh UPZ Bank Kalsel dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui UPZ Bank Kalsel. [adv/ad]

Rekening Zakat, Infak dan Sedekah :
Bank Kalsel Syariah :
6500844928 (Zakat)
6500846214 (Infak dan sedekah)
A.n Unit Pengumpul Zakat Bank Kalsel

Konsultasi dan Konfirmasi transfer via WA Center UPZ Bank Kalsel: 0811505153

#UPZBankKalsel #bankkalsel #bankkalselsyariah

Bagikan ke
Continue Reading

Barito Kuala

Menteri Pertanian Cek Persiapan Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah di Kalsel

Published

on

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja Provinsi Kalimantan Selatan. (Foto/Adpim)

MARABAHAN, SuaraBorneo.com – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja Provinsi Kalimantan Selatan, tepatnya di Desa Anjir Pasar Kota, Handil Tura, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Jumat (22/11/2024).

Turut mendampingi, Plh. Gubernur Kalsel melalui Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel Syamsir Rahman, pimpinan Forkopimda serta segenap jajaran dinas terkait.

Kegiatan dalam rangka akselerasi produksi pangan nasional, terutama komoditas padi melalui Program Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah Baru ini dilakukan Mentan Amran secara maraton ke tiga provinsi di Kalimantan di hari yang sama.

“Hari ini kami mengecek langsung persiapan optimalisasi lahan, cetak sawah, dan generasi milenial yang dilibatkan di Kalsel. Alhamdulillah, sekarang ada lebih dari 1.000 milenial yang turun langsung. Kami bagikan mesin-mesin modern untuk mereka gunakan,” ungkap Amran.

Menurut Amran, dua kunci utama yang dapat menarik generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian adalah teknologi tinggi dan keuntungan yang jelas.

“Milenial dan generasi Z akan turun ke pertanian jika dua hal ini terpenuhi pertama, keuntungan minimal Rp10 juta per bulan, kedua, penggunaan teknologi tinggi. Tanpa kedua hal ini, mustahil mereka mau terjun ke lapangan,” jelasnya.

Amran mencontohkan mekanisasi panen sebagai inovasi yang dapat menghemat waktu dan tenaga.

Sebelumnya, proses panen secara manual dengan sabit membutuhkan waktu hingga 25 hari untuk satu hektar per orang. Namun, dengan bantuan alat modern, pekerjaan yang sama dapat diselesaikan dalam waktu hanya dua jam.

“Dulu panen pakai sabit, sekarang dengan teknologi modern, pasti generasi muda tertarik. Mesin-mesin ini kami hibahkan dalam bentuk kelompok agar program ini bisa berjalan berkelanjutan,” tambahnya.

Saat ini, Program Brigade Pangan di Kalimantan Selatan telah membentuk 155 brigade dengan lebih dari 2.000 anggota. Brigade ini menjadi harapan baru untuk sektor pertanian.
Melalui program ini, produktivitas pertanian dapat meningkat, sementara generasi muda mendapatkan peluang ekonomi yang menjanjikan.

“Solusinya adalah mekanisasi teknologi, pengelolaan air yang baik, dan pendapatan yang menarik. Dengan langkah ini, kami optimistis generasi muda dapat menjadi motor penggerak utama pertanian masa depan,” tegas Amran. [ad/adpim]

Bagikan ke
Continue Reading

Barito Kuala

Jago Merah Berkobar di Bangunan Milik Pemkab Batola

Published

on

Kebakaran di salah satu gedung kosong yang dijadikan gudang di kantor Pemerintah Kabupaten Batola tadi malam. (Foto/Tangkapan Layar)

MARABAHAN, SuaraBorneo.com – Peristiwa kebakaran terjadi tengah malam tadi, di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (6/11/2024).

Kebakaran tersebut terjadi di area Kantor Pemkab Batola tepatnya, di Jalan Pangeran Antasari, Nomor 1, Kota Marabahan.

Dari informasi yang diterima, api sekitar pukul 01.30 Wita tersebut membakar area bangunan kosong di sisi sebelah kiri gedung.

“Di gudang bagian Umum,” kata anggota Damkar di Batola, Abdullah Iqsir.

Dari informasi anggota di lapangan, api melahap bangunan kosong tersebut, yang kini dijadikan gudang.

Berkat kerjasama dari seluruh anggota Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) dam relawan di Batola. Api akhirnya bisa dipadamkan sekitar pukul 02.00 dini hari. (*)

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarmasin

Ombudsman Kalsel Masih Temukan Kabel Fiber Optik Semrawut di Kawasan Handil Bakti

Published

on

Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalimantan Selatan bersama-sama dengan Tim BPJN Kalsel dan Perwakilan dari SKPD Pemerintah Kabupaten Barito Kuala. (Foto/Ist)

BANJARMASIN, SuaraBorneo.com – Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalimantan Selatan bersama-sama dengan Tim BPJN Kalsel dan Perwakilan dari SKPD Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, masih menemukan titik-titik lokasi kabel fiber optik yang menjuntai ke tanah.

“Setidaknya, kami mencatat ada 29 titik di kawasan Handil Bakti, yang kabel fiber optiknya kendur dan berada di tanah,” tegas M. Firhansyah, Kepala Keasistenan Pemeriksaan Laporan.

Peninjauan lapangan ini merupakan kali kedua dilaksanakan oleh Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalimantan Selatan, BPJN Kalsel, SKPD Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, Bhabinkamtibmas Handil Bakti serta melibatkan operator telekomunikasi.

Dari hasil pemantauan di lapangan, mulai dari Simpang Empat Serapat Handil Bakti hingga Terminal Handil Bakti dan Jembatan Sei. Alalak, ada beberapa titik lokasi yang semula kabelnya menjuntai di atas tanah, telah dirapikan oleh operator telekomunikasi.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada operator telekomunikasi yang sudah merapikan kabel fiber optiknya. Namun demikian, setidaknya ada beberapa titik lokasi yang perlu segera untuk dilakukan perapian,” tutur M. Firhansyah.

“Kami berharap agar semua operator telekomunikasi untuk segera merapikan kabel-kabel fiber optik yang menjuntai serta memotong kabel yang sudah tidak berfungsi lagi,” tegasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Hadi Rahman, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalimantan Selatan, menegaskan kepada instansi penyelenggara pelayanan publik yang mengeluarkan izin pemasangan bangunan Jaringan Utilitas Fiber Optik di Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti, agar mengambil tindakan tegas terhadap operator yang terbukti lalai dalam memenuhi kewajibannya, termasuk memelihara jaringan kabel.

“Langkah penataan kabel fiber optik yang semrawut di kawasan Handil Bakti, perlu dilakukan segera, agar tidak membahayakan pengguna jalan,” terangnya.

Hadi melanjutkan, jangan sampai permasalahan kabel optik yang semrawut ini menimbulkan korban jiwa, seperti yang terjadi di kota lain.

“Kita tidak ingin ada korban jiwa akibat pemasangan kabel optik yang terkesan seadanya dan tidak tertata,” tutup Hadi Rahman. [ad/ril]

Bagikan ke
Continue Reading

Barito Kuala

Respon Keluhan Warga, Dua Anggota Bhabinkamtibmas Polres Batola Sambangi Pemancing

Published

on

Saat melakukan patroli ditemukan para pemancing ikan disekitar rumah warga komplek. (Foto/Satria)

HANDIL BAKTI, SuaraBorneo.com – Setelah mendapat laporan keluhan warga mengganggu aktivitas disekitar rumah mereka akibat para oknum pemancing ikan, berlokasi di Komplek Grand Purnama 2 Rt.25 Handil Bakti, sebagai anggota Polri di wilayah hukumnya, Briptu Lukmanul Hakim sebagai Bhabinkamtibmas Desa Tatah Mesjid Polsek Alalak Polres Barito Kuala (Batola) bersama Brigpol Satria Bhabinkamtibmas Desa Jejangkit Muara juga sebagai penasehat RT.25, melakukan patroli, Minggu (3/11/2024).

Saat melakukan patroli disekitar Blok F dan H, ditemukan beberapa orang pemancing ikan, memang benar berada disamping rumah-rumah warga, mereka berdua anggota Polri (Kepolisian Negara Republik Indonesia) berperan sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, langsung respon cepat melakukan tindakan memberi nasehat kepada para pemancing ikan bahwa warga tidak senang dengan keberadaan mereka karena mengganggu aktivitas sekitar rumah warga, memberi larangan dengan cara baik-baik.

Brigpol Satria menghimbau kepada warga yang membawa keluarga, kerabat atau teman dari luar komplek untuk melakukan pemancingan disekitar sini, diharapkan agar memberi arahan tidak memancing ikan dirumah tetangga, cukup dirumah sendiri.

“Karena ditemukan katanya diijinkan pemilik rumah, tetapi sebenarnya pemilik rumah tidak memperbolehkan karena tidak berani menegur cuma diam,” beber Satria.

Selajutnya Brigpol Satria menyampaikan, ditemukan salah oknum pemancing minum beralkohol dengan mata sayu, setelah menghembuskan nafas memang bau alkohol, ditanya setiap hari memang sudah terbiasa minum beralkohol.

“Sekali lagi minta tolong, apabila mengajak orang luar komplek melakukan pemancingan ikan cukup di sekitar rumah sendiri, karena tetangga ngak enak menegur dan melarang, suasana jadi ngak nyaman,” imbau Brigpol Satria.

Salah satu warga, Riana mengucapkan terima kasih kepada dua orang anggota Bhabinkamtibmas Polres Barito Kuala, karena pemancing ikan sudah diberi nasehat larangan dan merasa aman.

“Jujur saya selama ada oknum pemancing ikan orang luar dari komplek, tidak berani pintu rumah terbuka dan saat ngobrol suara pelan, tidak ada privasi di rumah sendiri, siang hari suami kerja cuma bertiga sama anak mau istirahat tidur siang jadi terganggu para pemancing ngomong berisik, dan kami tidak mengenal mereka, semoga bapak polisi sehat selalu,” ungkap Riana.

Polri berperan sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat berperan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, memerangi kejahatan.

Bentuk pengayoman yang dilakukan Polri, misalnya dengan memberikan pembinaan kepada warga di wilayah rawan konflik. Bentuk pelayanan yang diberikan Polri, misalnya dengan merespons laporan dari masyarakat dengan cepat. [ad-sb]

Bagikan ke
Continue Reading

Barito Kuala

Membahayakan, Jembatan Penghubung Tiga Desa di Batola Rusak Parah Ditutup Warga

Published

on

Kondisi jembatan di Desa Andaman, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang kondisinya miring di bagian tengah, sehingga ditutup warga. (Foto/BPost)

MARABAHAN, SuaraBorneo.com – Jembatan di Desa Andaman, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel), cukup memprihatinkan.

Jembatan dari kayu ulin ini, kondisinya miring pada bagian tengah. Bahkan, karena bagian atasnya dikhatirkan jatuh, pihak desa terpaksa mengikat menggunakan tali.

Warga Desa Andaman dan sekitarnya, tidak berani menggunakan jembatan yang diperkirakan dibangun tahun 90-an itu.

Warga sekitar, Rahimah (44), Kamis (10/10/2024) siang mengungkapkan, kondisi rusaknya jembatan yang biasa disebut sebagai jembatan Kali Anjir oleh warga itu, sudah lama. (Sumber : Banjarmasinpost)

“Tahun 2020 sudah mulai miring. Tahun 2024 ini yang tambah parah, jadinya banyak warga yang tidak berani menyeberang melalui jembatan tersebut,” kata warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi.

Ia terpaksa mencari jalan lain, saat mengantarkan anak ke sekolah. Padahal, selain Rahimah, banyak warga menggunakan jembatan tersebut untuk pergi ke masjid yang tepat berada di seberang, anak-anak ke sekolah dan mengangkut hasil pertanian.

Karena semakin mengkhawatirkan, pihak desa terpaksa menutup akses jalan di jembatan tersebut.

“Ada sempat terdengar suara, seperti kayu patah. Mulai dari itu diberi penghalang, agar warga tidak melintas lagi,” ceritanya.

Ia berharap, agar jembatan tersebut segera diperbaiki, sehingga warga yang ingin menyeberang tidak harus memutar atau mencari jalan lain lagi, biar tidak jauh.

Sementara itu, pihak desa telah mengajukan perbaikan jembatan tersebut.

Kepala Desa (Kades) Andaman, Mulkan mengatakan, pihaknya telah mengajukan untuk dilakukan perbaikan pada jembatan tersebut, mengingat akses yang penting bagi warga dari tiga desa.

Proposal yang diajukan ditujukan ke Pemerintah Kabupaten Batola. Namun, keterangan dari pihak terkait, proyek jembatan tersebut milik pusat.

“Kami sudah mengajukan proposal beberapa kali, bahkan yang terakhir tadi ditandatangani oleh tiga desa. Ini untuk menguatkan bahwa jembatan tersebut digunakan dari masyarakat tiga desa,” kata Mulkan, saat dihubungi melalui telepon WhatsApp, Kamis (10/10/2024) sore.

Tiga desa tersebut, Andaman, Barunai Baru, dan Pandan Sari, Kecamatan Anjir Pasar. Kondisi jembatan sekarang mengganggu masyarakat tiga desa, karena digunakan anak sekolah, ke masjid dan mengganggu ekonomi warga untuk membawa hasil pertanian.

Jembatan yang dibangun sejak tahun 90-an tersebut, diperkirakan dimakan usia, karena ada beberapa komponen baut telah karatan, sehingga kemungkinan putus.

“Rusaknya, sudah lama, tapi saat ini semakin parah. Setiap hari berubah kondisinya tambah miring. Dulu kayu ulin (gelagar) yang patah satu, sekarang sudah dua,” ujarnya. (*)

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarmasin

Kabel Optik Semrawut di Kawasan Handil Bakti, Jadi Temuan Ombudsman Kalsel

Published

on

Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalimantan Selatan melakukan pemantauan langsung ke lapangan di Jalan Trans Kalimantan/Handil Bakti. (Foto/Ist)

HANDIL BAKTI, SuaraBorneo.com – Keberadaan kabel optik yang semrawut merupakan salah satu masalah perkotaan. Tidak hanya mengganggu dari segi estetika, namun yang lebih penting dari sisi keamanan dan kenyamanan bagi warga masyarakat.

“Jangan sampai permasalahan kabel optik yang semrawut ini menimbulkan korban jiwa, seperti yang terjadi di kota lain. Kita tidak ingin ada korban jiwa akibat pemasangan kabel optik yang terkesan seadanya dan tidak tertata”, papar Hadi Rahman, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (12/9/2024).

Oleh karena itu, Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalimantan Selatan melakukan pemantauan langsung ke lapangan di Jalan Trans Kalimantan/Handil Bakti Kabupaten Barito Kuala pada Rabu, 11 September 2024, sebagai tindak lanjut dari pertemuan awal pada 28 Agustus 2024. Hal ini dalam rangka merespons keluhan masyarakat terkait kesemrawutan kabel _fiber optic_ di lokasi tersebut. Pemantauan dilakukan bersama unsur SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, yaitu Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta Lurah Handil Bakti. Juga hadir jajaran BPJN XI Wilayah Kalimantan Selatan, PLN UP3 Banjarmasin, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Kelurahan Handil Bakti.

“Pada beberapa titik di Jalan Trans Kalimantan/Handil Bakti, Tim Ombudsman Kalsel menemukan banyak kabel _fiber optic_ yang semrawut atau tidak tertib, menjuntai, dan pemasangan tiang serta kabel yang sembarangan, sehingga berpotensi membahayakan pengguna jalan. Yang lebih parah, ada kabel yang sudah tidak layak lagi dibiarkan tergeletak di tanah, dan ini sudah lama terjadi,” terang Hadi Rahman.

Sehubungan hal itu, lanjut Hadi, Ombudsman Kalsel dan Tim Gabungan Lintas Instansi meminta kepada penyedia telekomunikasi untuk dapat bekerja sama dalam merespons keluhan masyarakat, menjaga keselamatan warga dan lingkungan sekitar, sekaligus memperhatikan estetika kota dalam pemasangan kabel _fiber optic_.

Ombudsman sebagai lembaga pengawas pelayanan publik sangat serius dan memberikan atensi tinggi dalam merespon keluhan masyarakat ini. Apalagi kondisi dimaksud sudah berlangsung lama dirasakan warga, terutama seiring dengan selesainya pelebaran jalan di kawasan Handil Bakti.

“Kita sedang menyusun langkah berikutnya, antara lain dalam waktu dekat agenda rapat koordinasi lintas sektor dengan para pihak terkait, termasuk penyedia telekomunikasi yang terkesan asal-asalan dalam memasang kabel _fiber optic_”, tegas Hadi Rahman.

Ditambahkan oleh Muhammad Firhansyah selaku Kepala Keasistenan Pemeriksaan Laporan Ombudsman Kalsel bahwa koordinasi ini sangat penting dalam rangka perumusan skema solusi dan aksi-aksi konkret untuk mencegah kejadian berulang dan menyelesaikan laporan masyarakat yang berpotensi memenuhi unsur maladministrasi, khususnya dalam konteks pengabaian kewajiban hukum dan penundaan berlarut. [ad/ril]

Bagikan ke
Continue Reading

Populer