Target 1.000 Dosis, Bank Kalsel Bersama OJK Gelar Vaksinasi Massal di Banjarbaru – SuaraBorneo.com
Connect with us
TL-5

Banjarbaru

Target 1.000 Dosis, Bank Kalsel Bersama OJK Gelar Vaksinasi Massal di Banjarbaru

Published

on

BANJARBARU, suaraborneo.com – Setelah sebelumnya dilaksanakan di Martapura dan Barabai, kembali Bank Kalsel bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghelat kegiatan vaksinasi massal Covid – 19 di Kota Banjarbaru. Kegiatan ini diadakan di Gedung Olahraga (GOR) Rudy Resnawan yang menargetkan vaksinasi sebanyak 1.000 orang (16/10).

Vaksin yang disediakan yaitu jenis Sinovac dengan sasaran masyarakat rentan, masyarakat umum lainnya dan anak usia 12 – 17 tahun yang berdomisili di Kota Banjarbaru. Hal ini bertujuan
mendukung percepatan vaksinasi sebagaimana program Pemerintah Pusat maupun Daerah.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Walikota Banjarbaru, Wartono; Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Rizana Mirza; Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK dan Kemitraan Pemda OJK
Regional IX Kalimantan, Insan Hasani; Head of Supporting Group Bank Kalsel, Mitra Damayanti dan Kepala Bank Kalsel Cabang Banjarbaru, Fachriza Nor Asli.

Warga Banjarbaru terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan vaksinasi tersebut. Hal ini dibuktikan dengan terlampauinya target vaksinasi sebanyak 1.090 dosis. Kegiatan vaksinasi ini juga
telah mematuhi protokol kesehatan dimana para pegawai Bank Kalsel Kantor Cabang Banjarbaru ikut berpartisipasi mengarahkan peserta untuk tetap menjaga jarak dan memakai masker selama proses pelaksanaan kegiatan.

Sembari memantau pelaksanaan vaksinasi, Wartono menyampaikan apresiasinya kepada OJK dan Bank Kalsel atas suksesnya kegiatan vaksinasi ini yang telah memberikan perlindungan tubuh kepada warga Banjarbaru.

“Terima kasih kepada OJK Regional IX Kalimantan dan Bank Kalsel atas dilaksanakannya kegiatan vaksinasi massal Covid–19 pada hari ini. Kami apresiasi atas kerjasama dari segenap pihak sehingga pelaksanaan dapat berjalan lancar, prokes tetap dilaksanakan dan tertib di tengah antusiasme warga Banjarbaru yang sangat tinggi,” ujar Wartono.

Insan Hasani yang hadir mewakili OJK selaku koordinator kegiatan vaksinasi massal ini menyampaikan rasa terima kasih atas koordinasi yang baik antara Bank Kalsel dengan Dinkes Kota Banjarbaru dan berharap vaksinasi ini dapat menciptakan kekebalan kelompok.

“Semoga kegiatan vaksinasi hari ini dapat mempercepat tercapainya kekebalan kelompok, sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Kalsel khususnya Banjarbaru,” ucap Insan.

Lebih lanjut, Head of Supporting Group Bank Kalsel Mitra Damayanti, menyampaikan bahwa Bank Kalsel siap berkontribusi dalam mendukung percepatan vaksinasi kepada masyarakat untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.

OJK bersama Bank Kalsel menyelenggarakan vaksinasi ini bertujuan memberikan vaksin yang
tepat sasaran hingga diharapkan perlindungan tubuh dapat dirasakan secara merata oleh warga di Kota Banjarbaru. Bank Kalsel senantiasa siap menjadi bagian percepatan vaksinasi Covid-19 di daerah. Semoga setelah vaksinasi hari ini, warga Banjarbaru terhindar dari penyebaran Covid–19.”
pungkas Mitra. (adv/ad)

Bagikan ke

Banjarbaru

Gubernur dan Acil Odah Pimpin Pencanangan PIN Polio di Provinsi Kalsel

Published

on

Acil Odah meneteskan vaksin polio kepada perwakilan anak usia 0-7 tahun.(Foto/Adpim)

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar, dan KH. Muhammad Wildan Salman bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, yang juga Ketua TP PKK Provinsi Klasel, Hj. Raudatul Jannah Sahbirin atau Acil Odah meneteskan vaksin polio kepada perwakilan anak usia 0-7 tahun.

Penetesan pertama ini, menandai Pencanangan PIN Polio di Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (18/7/2024), di Qin Hotel Banjarbaru.

Disampaikan Kepala Dinkes Provinsi Kalsel, Hj. Raudatul Jannah atau Acil Odah dalam laporannya menyebutalkan bahwa target sasaran pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Kalsel sebanyak 589.031 anak pada usia 0 (baru lahir) sampai usia 7 tahun sebelum 8 tahun.

Jenis vaksin yang digunakan merupakan novel oral polio vaksin (nopv) tipe 2 yang hanya digunakan untuk merespon KLB.

Lebih lanjut Acil Odah, menyampaikan jumlah vaksin yang diperlukan untuk pemberian 2 dosis ada sebanyak 1.473.300.

Vaksin untuk dosis pertama sudah diterima di instalasi farmasi Provinsi Kalsel dan sudah mulai didistribuskan ke-13 kabupaten/kota se-Kalsel.

“Dosis pertama diberikan mulai 23 Juli s/d 29 Juli 2024. Bagi anak yang belum mendapatkan dosis pertama akan dilakukan sweeping mulai 30 Juli s/d 3 Agustus 2024,” ujar Acil Odah.

Kemudian, dosis ke-2 akan kembali diberikan pada 6 s/d 12 Agustus 2024, kemudian ditambah dengan sweeping sasaran bagi yang belum memdapatkan dosis ke-2 pada 13 s/d 17 Agustus 2024.

Gubernur Paman Birin melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar mengimbau kepada semua orang tua yang mempunyai anak usia 0 sampai dengan 7 tahun, untuk bersama-sama memberikan 2 tetes imunisasi polio sebagai ikhtiar dalam memberikan perlindungan dari penyakit polio.

“Pencegahan penyakit polio secara efektif dan efisien hanya mungkin dilakukan melalui imunisasi dengan vaksin polio” sampainya.

Lebih lanju disampaikan, sampai saat ini, belum ada obat dan cara lain yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit tersebut. Pemberian imunisasi secara masif melalui Pekan Imunisasi Polio (PIN) dengan cakupan tinggi dan merata berpeluang memutus transmisi virus polio.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Anhar Ihwan mengatakan, Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada 2023 berhasil meningkatkan capaian imunisasi menjadi 91,07 persen serta berhasil mempertahankan provinsi dengan status bebas polio.

Hal ini menyebabkan penurunan risiko polio dan mengubah status enam kabupaten menjadi sedang risikonya dan dua kabupaten lainnya menjadi risiko rendah.

“Dalam beberapa tahun terakhir, upaya telah dilakukan untuk mencapai dan mempertahankan capaian imunisasi yang tinggi. Salah satunya adalah Polio Immunization Network (PIN), yang diluncurkan pada 2018” sampainya.

Dijelaskan Anhar, melalui upaya yang terencana dan strategis, pihaknya optimis Kalsel dapat kembali berhasil mencapai capaian immunisasi yang tinggi.

“ini adalah inisiatif untuk memastikan bahwa semua anak-anak di bawah usia lima tahun divaksinasi terhadap polio secara efektif dan tepat waktu. Dengan program yang sukses ini, target eradikasi polio bisa dicapai di seluruh Kalsel,” jelasnya. [ad/adpim]

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarbaru

Peringati 10 Muharram, Gubernur Kalsel Berbagi Kebahagiaan Bagikan Bubur Asyura

Published

on

Suasana khidmat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan tengah memperingati 10 Muharram 1446 Hijrah yang dibuka langsung oleh Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin. (Foto/Adpim)

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Pada Hari Asyura, umat Islam dianjurkan melakukan puasa dan amalan lain, seperti menyantuni anak yatim, memperbanyak silaturahmi, dan lain sebagainya.

Tergambarkan momentum hangat itu, bubur asyura menjadi perekat kebersamaan antar pegawai ASN dan non-ASN yang berbusana muslim.

Suasana khidmat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan tengah memperingati 10 Muharram 1446 Hijrah yang dibuka langsung oleh Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin dan diikuti oleh seluruh ASN dan non ASN pada jajaran SKPD di halaman kantor Gubernur Kalsel, pada Kamis (18/7/2024) pagi.

10 Muharram jatuh pada tanggal 17 Juli 2024, kemudian bertepatan pada hari ini Paman Birin pun bersama sejumlah ulama Banjar merayakan bubur asyura ini dengan berbagi kebahagiaan sesama pegawai lingkup Pemprov Kalsel.

Tiba di lokasi acara, Paman Birin langsung duduk bersama Pimpinan PP Darussalam KH. Hasanuddin Badruddin dan tak lama, KH. Muhammad Wildan Salman atau Guru Wildan, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Al-Quran Darussalam Martapura juga hadir.

Dalam kesempatan itu, Guru Hasanuddin pun menyampaikan dakwahnya kepada seluruh SKPD yang tengah berjajar di lapangan Kantor Gubernur Kalsel.

“Alhamdulillah, kita bersyukur kepada kehadirat Allah SWT dapat berkumpul pada peringatan 10 Muharram 1446 Hijriah. Gubernur Kalimantan Selatan atau Paman Birin kembali melaksanakan syukuran dengan bubur asyura,” ucap Guru Hasanuddin di atas podium.

Guru Hasanuddin menyampaikan makna perayaan dengan bubur asyura merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT untuk berbagi kepada sesama umat muslim di sekitar. Kemudian diingatkannya bahwa setiap tanggal 10 Muharram yang menjadi keutamaannya adalah berpuasa, lalu merayakan dengan bubur asyura.

“Padahal yang disunnahkannya pada 10 Muharram itu adalah berpuasa. Namun kebiasaan kita ditanggal itu malah membuat bubur asyura dan membagikannya kepada warga sekitar,” ucap Guru Hasanuddin.

Di tanggal 11 Muharram ini, Guru Hasanuddin bersyukur bahwa Paman Birin melaksanakan kegiatan pembagian bubur asyura dan dapat dinikmati oleh jajaran lingkup Pemprov Kalsel tersebut. Karena sabda Nabi Muhammad Saw kepada sahabatnya, memerintah untuk berpuasa pada 9-10 Muharram dan selepas itu membagikan bubur yang bernama Asyura.

“Kita perlu mensyukurinya karena mendapat nikmat sehat dan nikmat yang dibagikan lewat bubur Asyura ini oleh Paman Birin, Alhamdulillah,” ungkap Guru Hasanuddin bersyukur.

Dan selepas pembagian bubur asyura, Paman Birin terlihat duduk bersama dua ulama kharismatik yakni Guru Wildan dan Guru Hasanuddin bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdiibud) Muhammadun.

“Banyak hikmah dibalik pelaksanaan bubur Asyura pada hari ini. Namun yang jelas ini merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT. Walau cuma sedikit dengan berbagi kepada orang banyak,” ucap Paman Birin tersenyum.

Semangat berbagi dengan bubur asyura, Paman Birin merasa bersyukur karena dapat dinikmati oleh sejumlah pegawai lingkup Pemprov Kalsel. Terlebihnya untuk berbagi kebahagiaan dalam peringatan 10 Muharram tersebut.

“Itulah, sejatinya umat muslim sangat luar biasa saat merayakan peringatan hari Islam,” sampainya.

Salah satu pegawai dari BPSBTPH Provinsi Kalsel, Nove Arisandi mengaku senang karena di peringatan Hari Asyura ini menjadi momentum kebersamaan antar sesama umat Muslim di lingkup Pemprov Kalsel. Dia berharap acara ini menjadi keberkahan tersendiri untuk pegawai sekitarnya.

“Semoga, peringatan hari asyura ini. Kita sebagai warga Kalimantan Selatan mendapatkan keberkahan, dan Alhamdulillah dibawah kepemimpinan Paman Birin kembali dapat kita rayakan bersama,” tutupnya.

Tergambar suasana mengawah bubur asyura disamping halaman Kantor Gubernur Kalsel, tiga pria berpeci tengah sibuk memasaknya dengan panci atau wajan besar. [ad/adpim]

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarbaru

Wujudkan Kalsel Merdeka Jaringan Telekomunikasi Dengan Mengentas 316 Desa Blank Spot

Published

on

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan, Muslim. (MC Kalsel/dok)

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalsel terus berupaya mengentaskan daerah blank spot guna mewujudkan Kalsel merdeka jaringan telekomunikasi, Banjarbaru, Jumat (15/7/2022).

Kepala Diskominfo Kalsel, Muslim mengatakan, dari seluruh wilayah di Kalsel saat ini tersisa 9 persen yang masih mengalami blank spot (titik kosong) jaringan telekomunikasi, yang tersebar di sejumlah desa pada beberapa kabupaten/kota di Kalsel, diantaranya Kabupaten Tanah Laut.

“Di Kabupaten Tanah Laut itu persentase blank spot sekitar 33,33 persen dan ini masuk dalam kategori sedang, dan untuk dua belas kabupaten/kota lain berstatus baik atau persentasenya dibawah 33 persen,” kata Muslim.

Muslim menuturkan, pihaknya telah menyampaikan permohonan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk memberikan bantuan pengadaan Base Transceiver Station (BTS) dalam rangka mengatasi area blank spot di Kalsel.

“Jadi kami terus berkoordinasi dengan Kemenkominfo, karena memang kewenangan membangun BTS itu ada di mereka. Untuk saat ini masih ada 316 desa blank spot di Kalsel yang perlu dibangunkan BTS,” ucap Muslim.

316 desa tersebut, jelas Muslim, tersebar di sejumlah kabupaten/kota seperti Kabupaten Barito Kuala sebanyak 64 desa dari 201 jumlah desa yang ada, disusul Kabupaten Banjar 46 desa dari 277 jumlah desa, dan Kabupaten Tanah Laut 45 desa dari 135 jumlah desa. (Sumber : diskominfomc)

Kemudian Kabupaten Kotabaru masih terdapat blank spot sekitar 38 desa, Hulu Sungai Tengah 33 desa, Hulu Sungai Selatan 32 desa, Tanah Bumbu 18 desa, Balangan 16 desa, Hulu Sungai Utara 9 desa, Tapin 6 desa, Kota Banjarbaru 2 desa, Tabalong 7 desa. Sedangkan untuk Kota Banjarmasin sudah teratasi 100 persen.

Selain berkoordinasi dengan Kementerian, Muslim menjelaskan, pihaknya juga menggandeng sejumlah provider penyedia layanan telekomunikasi di Kalsel untuk membangun BTS di daerah yang masih terdapat blank spot.

“Alhamdulillah di 2022 ini beberapa provider telah membangunkan BTS, seperti XL AXIATA membangun BTS di 12 titik desa blank spot, kemudian satu titik oleh Indosat, dan satu titik oleh Smartfren,” jelas Muslim.

Lebih jauh, Muslim menjelaskan, pemerintah akan terus berupaya mengentaskan desa blank spot di Kalsel.

“Dalam Renstra sudah kami cantumkan target kita terkait pengentasan desa blank spot ini sampai 2026, dan kami berharap ini bisa diselesaikan. Apalagi saat ini sudah 91 persen wilayah di Kalsel telah merdeka jaringan telekomunikasi,” kata Muslim. (*)

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarbaru

Gubernur Kalsel Apresiasi Festival Antasari 2024, Tekankan Pentingnya Digitalisasi Sistem Pembayaran

Published

on

Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur membuka secara resmi Festival Antasari 2024. (Foto/Adpim)

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur membuka secara resmi Festival Antasari 2024 di Amanah Borneo Park, Banjarbaru pada Sabtu (13/7) sore.

Festival Akselerasi dan Transformasi Ekonomi Digital Terkini (Festival Antasari) Tahun 2024 yang digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Bank Kalsel serta Bank Syariah Indonesia ini bertujuan untuk mendorong pengembangan ekonomi digital di wilayah Kalsel.

Acara rutin tahunan ini berlangsung dari tanggal 13 Juli hingga 15 Oktober 2024 ini berkolaborasi dengan Liburland 2024 dan diisi berbagai kegiatan menarik seperti konser musik, berbagai seminar, event lari 5 Km bertajuk “Banua Bukah Beimbai .” dan berbagai kegiatan lainnya.

Pembukaan festival ditandai dengan pemotongan pita oleh Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur, didampingi oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalsel.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemindaian Qris raksasa secara simbolis dan peninjauan terhadap 53 stand UMKM yang turut berpartisipasi dalam festival ini.

Dalam sambutannya, Paman Birin menekankan pentingnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor ekonomi dan keuangan.

“Salah satu wujud nyata dari perkembangan ini adalah digitalisasi pembayaran, yang merupakan inovasi untuk memudahkan transaksi keuangan bagi masyarakat,” ujarnya.

Selain itu Paman Birin menegaskan pentingnya digitalisasi dalam sistem pembayaran.

“Dengan adanya digitalisasi, kita dapat mempercepat arus transaksi, mengurangi biaya administrasi, dan meminimalkan risiko kebocoran serta penyalahgunaan dana,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Paman Birin menuturkan pentingnya digitalisasi pembayaran sebagai upaya untuk mendukung inklusi keuangan.

“Digitalisasi pembayaran juga mendukung inklusi keuangan. Dengan memanfaatkan teknologi digital, kita dapat menjangkau masyarakat yang sebelumnya tidak terlayani oleh sistem perbankan konvensional,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Kalsel, Fadjar Majardi mengatakan, rangkaian kegiatan Festival Antasari 2024 dilakukan melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Seperti PJP, Pemerintah Daerah, Lembaga/instansi negara maupun swasta yang sama-sama memiliki visi untuk mendigitalisasi Banua.

Beberapa rangkaian kegiatan Festival Antasari 2024 pun digelar. Yakni Kick Off Festival Antasari 2024 berkolaborasi dengan Liburland Festival 2024, QRIS Jelajah Indonesia, Pekan QRIS Nasional (PQN), Seminar Perlindungan Konsumen dan Transaksi Pembayaran Digital, Fun Run – Banua Bukah Baimbaian, High Level Meeting Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (HLM TP2DD) dan Antasari Cashless Days yang akan berlangsung sekitar 10 minggu.

“Dan terakhir nanti ada Closing ceremony Festival Antasari 2024,” ujarnya.

Ia menambahkan, Festival Antasari diselenggarakan dalam waktu kurang lebih 4 bulan. Namun upaya dalam memperluas akseptasi digital di Kalimantan Selatan tidak berakhir sampai titik itu, melainkan perlu dilakukan secara kontinue dan masif secara bersama melalui sinergi antar stakeholder.

“Kami berharap dengan adanya Festival Antasari ini dapat menjadi katalisator dalam mengakselerasi akseptasi digital dan pemahaman masyarakat akan pemanfaatan teknologi digital sehingga mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Kalimantan Selatan,” ucapnya.

Acara tersebut dihadiri perwakilan Forkopimda Kalsel, sejumlah Pimpinan Instansi Vertikal, sejumlah Kepala SKPD lingkup Kalsel, Bank Indonesia, perwakilan Bank Kalsel, Perwakilan, Bank Syariah Indonesia serta tamu undangan lainnya. [ad/adpim]

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarbaru

Gubernur Kalsel Optimis Sambut Geopark Meratus menjadi Unesco Global Geopark

Published

on

Paman Birin saat menghadiri acara pembukaan Evaluasi Meratus Aspiring Unesco Global Geopark. (Foto/Adpim)

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin terus memantapkan kesiapannya dalam menyambut status Geopark Meratus menjadi bagian dari Unesco Global Geopark. Menurut Paman Birin, sejak tahun 2018, Geopark Meratus telah resmi menyandang status Geopark Nasional.

Hal tersebut disampaikan Paman Birin saat menghadiri acara pembukaan Evaluasi Meratus Aspiring Unesco Global Geopark, di Gedung Idham Chalid, Banjarbaru (12/07) pagi.

“Evaluasi menuju Unesco Global Geopark yang sedang kita jalani ini merupakan tahapan penting yang harus kita lewati. Proses ini bukan hanya formalitas, tetapi juga kesempatan bagi kalimantan selatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita memiliki warisan alam dan budaya yang layak diakui secara global,” ungkap Paman Birin.

Menurutnya, Geopark Meratus adalah geopark pertama di pulau Kalimantan, dan apabila berhasil masuk menjadi Unesco Global Geopark, maka Meratus akan menjadi yang pertama pula di seluruh pulau Kalimantan yang diakui Unesco Global Geopark.

“Pencapaian ini tentu akan menjadi kebanggaan bukan hanya bagi Kalimantan Selatan, tetapi juga bagi Indonesia. Pengakuan sebagai Unesco Global Geopark membawa manfaat yang sangat besar, terutama dalam hal konservasi alam dan budaya,” ujar gubernur dua periode itu.

Nantinya, menurut Paman Birin, pengakuan Internasional ini juga akan meningkatkan kesadaran masyarakat lokal dan global tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara alam dan manusia. selain manfaat konservasi, status Unesco Global Geopark juga membuka peluang besar bagi pengembangan ekonomi berkelanjutan di Kalimantan Selatan.

“Dengan pengakuan ini, kita dapat meningkatkan sektor pariwisata berbasis alam dan budaya, yang akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat lokal. namun, kita harus selalu ingat bahwa pengembangan ekonomi ini harus sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. kita bertekad untuk mengelola geopark meratus dengan pendekatan yang seimbang antara konservasi dan pemanfaatan, sehingga generasi mendatang juga dapat menikmati keindahan dan manfaat dari warisan alam ini,” imbuhnya.

Sementara itu, evaluator dari Unesco Global Geopark Hiroko Tirogoe asal Jepang dalam sambutannya mengaku senang untuk pertama kalinya datang ke Kalimantan Selatan bersama Tran Tan Van yang juga merupakan evaluator Unesco Global Geopark asal Vietnam.

Menurut Hiroko, Pemprov Kalsel melalui Badan Pengelola Geopark Meratus sudah sangat siap, baik dari segi kajian atau pun laporan yang sudah diterimanya untuk mewujudkan Geopark Meratus menjadi bagian dari Unesco Global Geopark.

“Saya sangat yakin, pemerintah sudah sangat siap untuk visi ini. Geopark Meratus sudah berada dijalan yang tepat untuk menunjukkan bahwa ia sebentar lagi akan menjadi bagian dari Unesco Global Geopark,” terangnya

Sementara itu, menurut Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus Hanifah Dwi Nirwana saat diwawancara mengatakan, pihaknya sudah sangat siap menyambut evaluator dari Unesco tersebut.

“Hari ini kita akan melaksanakan internal meeting untuk membedah semua dokumen yang telah kita summit ke Unesco, kita akan memberikan penyampaian dari segi geologi, segi biologi, culture, dan bagaimana kita selama ini mengelola Geopark Meratus Sendiri,” ungkap Hanifa

Menurutnya, dua evaluator Unesco tersebut nantinya akan mengunjungi 4 titik lokasi di Indonesia, yakni dua validasi Geopark Meratus dan Geopark Kebumen dan 2 revalidasi yaitu Geopark Batur dan Geopark Belitung.

“Kalsel dan Kabumen sangat layak menjadi bagian dari Unesco yang ke 11 dan 12 yang dimana sampai saat ini ada 10 Unesco Global Geopark yang ada di seluruh Indonesia,” tutupnya. [ad/adpim]

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarbaru

Tonggak Sejarah Banua, Gubernur Harapkan Maksimal Persiapan Harjad Kalsel ke-74

Published

on

Rapat Persiapan ke-7 yang dipimpin oleh Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Sekretaris Daerah Kalsel, Roy Rizali Anwar di Ruang Rapat Aberani Sulaiman Kantor Gubernur Kalsel. (Foto/Adpim)

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Semangat Hari Jadi Provinsi Kalsel ke-74 tahun 2024 semakin terasa, pelaksanaan serta kesiapan terus dimatangkan. Hal ini terlihat dari Rapat Persiapan ke-7 yang dipimpin oleh Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Sekretaris Daerah Kalsel, Roy Rizali Anwar di Ruang Rapat Aberani Sulaiman Kantor Gubernur Kalsel, Kamis (11/7) siang.

Dalam rapat tersebut, dibahas secara rinci mengenai kesiapan teknis pelaksanaan acara. Semua pihak yang terlibat memastikan bahwa seluruh aspek teknis telah siap untuk mendukung kelancaran perayaan, mulai dari infrastruktur hingga peralatan pendukung acara.

Selain itu, dukungan logistik dan keamanan juga menjadi topik penting yang dibahas. Pemprov Kalsel bekerja sama dengan pihak keamanan setempat untuk memastikan bahwa semua kegiatan akan berlangsung aman dan tertib. Persiapan logistik, termasuk transportasi, konsumsi, dan akomodasi bagi para tamu undangan juga telah direncanakan dengan matang.

Tak hanya itu, rangkaian acara yang akan memeriahkan Hari Jadi ke-74 Kalsel pun dipaparkan secara detail.

Berbagai kegiatan menarik dan edukatif telah disiapkan, termasuk festival budaya, pameran produk unggulan daerah, serta lomba-lomba yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

Gubernur Kalsel melalui Sekda Kalsel, Roy Rizali Anwar, menekankan kesiapan maksimal untuk menyukseskan perayaan Hari Jadi ke-74 Kalsel.

“Perayaan Hari Jadi ke-74 ini bukan hanya seremonial, tapi menjadi momentum untuk mengevaluasi perjalanan pembangunan dan mempertegas komitmen kita bersama dalam membangun Banua yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera,” ujar Paman Birin

Selain itu, Paman Birin menegaskan bahwa persiapan satu bulan jelang pelaksanaan harus sudah dimulai dengan baik, sehingga tidak ada halangan yang berarti menjelang hari H.

“Segala persiapan harus dipastikan berjalan sesuai rencana dan jadwal yang telah ditetapkan. Koordinasi antar sektor harus semakin diperkuat untuk memastikan setiap detail acara terlaksana dengan sempurna,” tegas Paman Birin.

Perayaan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pariwisata dan perekonomian daerah. Berbagai kegiatan yang disiapkan tidak hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga untuk mempromosikan produk-produk unggulan dan potensi wisata Kalsel.

“Kami berharap dengan adanya pameran produk unggulan dan festival budaya, akan semakin banyak wisatawan yang tertarik untuk berkunjung ke Kalsel. Ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan keindahan dan keunikan daerah kita kepada dunia,” ungkap Paman Birin.

Sebagai penutup, Paman Birin berpesan agar seluruh masyarakat dan panitia terus menjaga semangat gotong royong dan bekerja keras demi kesuksesan acara ini.

“Semoga perayaan Hari Jadi ke-74 Provinsi Kalsel ini menjadi tonggak sejarah yang membanggakan bagi kita semua,” pungkasnya.

Rapat tersebut dihadiri oleh unsur Forkopimda Kalsel, Staf Khusus Gubernur, Staf Ahli Gubernur, Asisten dan seluruh Kepala SKPD lingkup Kalsel, Perwakilan BI, Bank Kalsel, EO panitia penyelenggara, serta pihak-pihak pendukung lainnya. [ad/adpim]

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarbaru

BMKG : Kalsel Diprediksi Hadapi Fenomena La Nina Lemah

Published

on

Saat suasana hujan. (Foto/Ilustrasi)

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Iklim (Staklim) Banjarbaru memprediksi, Kalimantan Selatan (Kalsel) akan menghadapi fenomena La Nina lemah pada musim kemarau tahun ini.

Ketua Pokja Pengelolaan Data dan Informasi BMKG Staklim Banjarbaru, Wiji Cahyadi mengatakan, saat ini kondisi cuaca yang dialami di sebagian besar wilayah Kalsel cenderung netral. Adapun fenomena La Nina diprediksi akan terjadi mulai Juli hingga September 2024.

“Tahun kemarin (kita) sudah (menghadapi) El Nino. Ini fasenya sekarang netral dan ada potensi La Nina lemah,” ujarnya kepada sejumlah awak media di sela Apel Siaga Bencana di Lapangan dr. Murdjani Banjarbaru, Selasa (2/7/2024).

Wiji mengungkapkan, saat ini di wilayah Kalsel sedang mengalami peralihan musim. Fenomena Madden Julian Oscillation (MGO) disebut olehnya masih cukup aktif di Bumi Lambung Mangkurat.

“Beberapa hari ini kalau kita lihat ada Madden Julian Oscillation (MGO) lagi aktif. Jadi pengaruhnya di wilayah Kalsel ada potensi hujannya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Wiji menjelaskan, pada tahun ini durasi musim penghujan mundur dari biasanya. Hal ini berdasarkan prediksi yang dikeluarkan BMKG pada bulan Mei 2024 lalu.

“(Musim penghujan) lagi mundur, (sedangkan) durasi musim kemaraunya lebih pendek dari biasanya” cetusnya.

Wiji menyebut, musim kemarau yang dihadapi nantinya cenderung ke normal dan di atas normal. Artinya, jika dilihat dari curah hujan masih normal dan tidak seperti tahun sebelumnya, sehingga diprediksi tahun ini Kalsel mengalami kemarau basah.

“Kalau kita lihat dari curah hujan normal tidak seperti tahun sebelumnya. (Karena) tahun ini lebih ke (kemarau) basah,” lugasnya.

Kendati diprediksi mengalami kemarau basah, Wiji tetap mengingatkan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalsel pada puncak musim kemarau. BMKG memprediksi puncak musim kemarau terjadi di bulan Agustus dan September 2024.

“Untuk puncak musim kemarau pada bulan Agustus di wilayah barat Kalsel, dan pada bulan September di wilayah timur Kalsel,” tuntasnya. (*)

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarbaru

Songsong Indonesia Emas, Gubernur Kalsel Pimpin Rombongan Turdes ke-10

Published

on

Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor, pimpin rombongan Turun ke Desa (Turdes) ke-10 menuju 11 kabupaten se-Kalsel. (Foto/MC Kalsel)

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Mengusung tema Menuju Indonesia Emas Germas Cinta Banua, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor, pimpin rombongan Turun ke Desa (Turdes) ke-10 menuju 11 kabupaten se-Kalsel.

Dilepas oleh Ketua TP PKK Kalsel, Raudatul Jannah dan diiringi doa bersama, rombongan bergerak dari kantor Gubernur di Banjarbaru menuju titik lokasi pertama yaitu Kabupaten Tanah Laut.

Dalam sambutannya, Sahbirin Noor mengatakan tujuan turdes ke-10 ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Germas Cinta Banua dalam rangka mencapai Indonesia Emas 2045.

“Untuk itu, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu kunci utama dalam mencapai indonesia emas itu,” kata Gubernur Kalsel, Senin (1/7/2026).

Ia menekankan pentingnya kesehatan sebagai pilar utama dalam upaya menyiapkan dan mengembangkan SDM seperti yang diharapkan untuk mencapai Indonesia Emas.

Germas Cinta Banua menjadi penting dalam kaitannya dengan upaya ini. Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), harus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia dan dilakukan dengan sepenuh hati, termasuk di Kalimantan Selatan.

“Kesehatan adalah kunci utama dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia seperti yang kita harapkan. Kesehatan bukan hanya tentang badan yang kuat, tetapi juga tentang pikiran yang sehat dan kepribadian yang baik,” ujarnya.

Sebelum berangkat, Sahbirin Noor mengingatkan peserta untuk mematuhi aturan berkendara dengan mengutamakan keselamatan.

“Para kepala SKPD yang menjadi pimpinan tim masing-masing juga harus memantau dan memperhatikan anggotanya agar tidak ada kendala yang dihadapi oleh anggota di perjalanan, sementara pimpinannya tidak mengetahuinya. Semuanya harus berangkat bersama dan pulangnya juga bersama-sama,” ungkapnya.

Sementara itu, Kadis Kehutanan Kalsel, Fathimatuzzahra menyampaikan turdes ke 10 diselenggarakan dari tanggal 1-6 Juli dengan melibatkan 305 trail, 148 mobil dan 780 peserta dan 5 tim medis.

Sedikitnya, ada 16 titik yang akan dikunjungi selama Turdes ke 10 ini, yang diisi dengan penyerahan berbagai bantuan pada setiap titik. Bantuan yang diberikan antara lain paket sembako, sunatan massal, penanaman pohon, bantuan hibah Bumdes, bantuan sekolah, paket pertenakan dan perkebunan, penyerahan produk ikan olahan, pembagian bendera merah putih, serta pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita.

Pada hari pertama rombongan start dari Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru menuju Desa Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Pagatan, Komplek DHP Sungai Kecil, Puskesmas Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu). Di Kotabaru, terdapat empat tempat yaitu Teluk Aru, SMA 1 Pulau Laut Selatan, Berangas Pulau Laut Timur dan Sarang Tiung.

Kemudian, tim turdes menuju ke Banua Anam yaitu Paramasan Bawah dan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Selanjutnya, Puskesmas Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Puskesmas Batu Mandi, Kabupaten Balangan, Puskesmas Tanjung, Kabupaten Tabalong, Puskesmas Alabio, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Puskesmas Negara (HSS) dan Puskesmas Candi Laras (Tapin).

Terakhir, menyambangi Puskesmas Belawang, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Tajau Landung, Kabupaten Banjar dan finish di Kiram, Kabupaten Banjar. [ad/mc kalsel]

Bagikan ke
Continue Reading

Banjarbaru

Rakor Pengendalian Inflasi, Mendagri Apresiasi Kalsel Raih TPID Award dari Presiden

Published

on

Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor melalui Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Sulkan menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Dirangkaikan dengan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio melalui daring. (Foto/Adpim)

BANJARBARU, SuaraBorneo.com – Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Sulkan menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Dirangkaikan dengan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio melalui daring di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (24/6).

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat memimpin Rakor tersebut, mengapresiasi kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam mengendalikan laju inflasi.

Bahkan kinerja TPID juga mendapat penghargaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 yang berlangsung di Istana Negara Jakarta pada 14 Juni 2024 lalu.

Terkait itu, pada rakor pengendalian inflasi, Gubernur Kalsel Paman Birin pun mendapatkan apresiasi dari Mendagri atas keberhasilan Provinsi Kalsel meraih TPID Award 2024.

“Saya ucapkan selamat kepada rekan-rekan yang mendapatkan penghargaan langsung dari Bapak Presiden di Istana, dan juga [ini] menjadi pemicu bagi rekan-rekan yang belum mendapatkan penghargaan,” ujar Mendagri.

Mendagri mengatakan, capaian kinerja tersebut menunjukkan bahwa Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah berdampak terhadap pengendalian inflasi.

Bahkan, Presiden Jokowi mengapresiasi rapat yang berlangsung mingguan tersebut.

“Karena sangat dinamis dan di angka yang sekarang (per Mei 2024) [sebesar] 2,84 persen juga beliau cukup happy,” ujarnya lagi.

Untuk diketahui, beberapa TPID yang menerima penghargaan tersebut untuk tingkat provinsi, yakni Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Selatan yang diterima langsung oleh Gubernur Kalsel Paman Birin.

Kemudian untuk TPID tingkat kota, yaitu Pekanbaru, Madiun, Banjarmasin, Bone, dan Mataram. Sementara di tingkat kabupaten, yakni Tanah Datar, Kebumen, Kutai Kartanegara, Boalemo, dan Lombok Barat.

Penghargaan itu diberikan berdasarkan hasil penilaian oleh tim penilai yang terdiri dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kemendagri, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Aspek penilaiannya pun bukan hanya capaian angka inflasi, tapi juga kebijakan intervensi yang dilakukan TPID.

“Kami juga sudah mengatakan kepada Menkeu supaya segera untuk memberikan penghargaan dalam bentuk dana insentif fiskal atau dana insentif daerah,” harapnya.

Di lain sisi, Mendagri tetap mewanti-wanti daerah yang inflasinya tinggi agar melakukan langkah pengendalian. Pasalnya, meski angka inflasi secara nasional per Mei 2024 terkendali sebesar 2,84 persen, kondisi di daerah masih beragam. Karena itu, Mendagri meminta daerah yang inflasinya tinggi mengevaluasi dan menemukan penyebab tingginya angka tersebut.

“Kemudian apa upaya untuk menurunkannya, melakukan langkah-langkah rapat koordinasi dan intervensi dengan stakeholder terkait,” jelasnya.

Sementara itu, sebagaimana yang disampaikan Sulkan, sebagaimana arahan langsung dari Paman Birin agar para pemangku kepentingan terus memantau perkembangan di lapangan, sehingga hal tersebut bisa menekan angka inflasi di Kalimantan Selatan.

“Seperti harga-harga bahan pokok, misalnya telor, jagung dan lainnya. Terlebih pasca liburan idul adha kemarin,” ujarnya.

Menurutnya, hingga saat ini inflasi di Kalsel terus terkendali dengan baik. [ad/adpim]

Bagikan ke
Continue Reading

Umum

Populer